Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"May Day Turun ke Jalan, Dahlan Pencitraan"

Kompas.com - 01/05/2013, 16:47 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sikap Menteri BUMN Dahlan Iskan yang turun ke jalan bersama buruh di Bundaran Hotel Indonesia dinilai aneh. Sikap Dahlan itu bertolak belakang dengan sikapnya terhadap nasib buruh BUMN selama ini.

"Pencitraan aja. Orangnya kan emang gitu," kata Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Ribka Tjibtaning ketika dihubungi, Rabu (1/5/2013).

Ribka menyinggung sikap Dahlan yang tidak memenuhi tiga kali undangan Komisi IX untuk membahas nasib ratusan ribu buruh BUMN. Laporan dari para buruh, kata dia, BUMN sudah dianggap pusatnya alih daya dan upah murah.

Ketika itu, Komisi IX bahkan sampai ingin memanggil paksa Dahlan. Akhirnya, Dahlan baru hadir setelah pimpinan DPR menyurati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar memerintahkan Dahlan hadir.

"Kalau orang normal, dipanggil sekali enggak datang, dipanggil kedua dia datang. Seharusnya malu kalau dipanggil paksa. Dahlan ini enggak malu," kata politisi PDI Perjuangan itu.

Ribka menambahkan, Dahlan maupun menteri yang lain boleh saja turun ke jalan bersama buruh. Asalkan, mereka sudah melakukan tindakan nyata memperbaiki kesejahteraan buruh. "Ini tiba-tiba May Day muncul," sindirnya.

Sementara anggota Komisi VII DPR Dewi Aryani mengatakan, Dahlan seharusnya mengajak dialog buruh dan mencari solusi, bukan malah ikut demo. "Ikut demo kalau menghasilkan solusi oke saja. Kalau pencitraan, yah malah malu-maluin," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    Nasional
    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com