KOLAKA, KOMPAS.com - Kepala Rumah Tahanan Kelas II B Kolaka Sulawesi Tenggara Sofyan mengatakan pihaknya memburu Ridho Saputra alias Satria, narapidana yang kabur, hingga ke Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Satria merupakan narapidana kasus narkoba yang lari dari pengawalan pegawai rutan di Kolaka beberapa hari yang lalu.
Ditemui Kompas.com di kantornya, Selasa (30/4/2013), Sofyan mengatakan, keberadaan anggotanya di Kota Parepare untuk mencegah pelarian Ridho Saputra agar tidak terlalu jauh sekaligus mempersempit gerak langkah dia. Pasalnya diketahui Ridho masih memiliki kerabat yang cukup banyak di daerah Parepare (Sulsel) dan Mamuju (Sulbar). Menurutnya, pihak rutan juga membentuk lima tim yang bertugas melacak keberadaan narapidana kasus narkoba tersebut, sekaligus mempersempit ruang gerak Satria agar tidak melarikan diri ke Malaysia via Mamuju.
"Pokoknya segala bentuk pencegahan dan pencarian kita lakukan. Saat ini bukan tim dari rutan saja yang mencari, pihak kepolisian juga ikut membantu kami, foto-foto napi yang lari ini kita sudah sebar," bebernya, Selasa (30/4/2013).
Sofyan mengakui pihaknya kecolongan. Kaburnya seorang narapidana itu murni kesalahan anggota rutan Kolaka yang sedang melakukan pengawalan. Menurutnya, pihaknya sudah melaksanakan prosedur yang benar dalam memberikan izin keluar napi dari rutan.
"Anak ini sudah menjalani setengah hukumannya dari total 5 tahun kurungan. Belum lagi dia tidak pernah berulah di dalam rutan, dan alasan keluar sangat manusiawi, ingin jenguk orang tuanya yang sakit di rumah sakit. Memang kami akui ada kelalaian pada anggota kami yang lakukan pengawalan saat itu," katanya. Untuk mempermudah pelacakan, pihak rutan juga memeriksa keluarga narapidana.
Terkait tindakan kepada petugas rutan yang mengawal Satria, Sofyan menyatakan akan memberikan sanksi yang tegas sesuai bentuk pelanggarannya. Yang bersangkutan maksimal akan ditunda kenaikan pangkat dan gaji.
Diberitakan sebelumnya, Ridho Saputra alias Satria melarikan diri dengan modus minta izin keluar untuk menjenguk orangtuanya yang sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Kolaka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.