PONTIANAK, KOMPAS.com - Kelangkaan solar di sejumlah daerah di Kalimantan Barat yang sudah berlangsung bertahun-tahun, makin parah belakangan ini. Bahkan, praktik pengurangan takaran di warung eceran juga mulai marak.
Para sopir angkutan ekspedisi di Kalbar mengeluhkan ketersediaan solar di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum. Lanang (40), sopir ekspedisi dari Pontianak ke Kapuas Hulu menjelaskan, bisa mengisi solar di SPBU Sungai Ambawang karena menunjukkan surat angkut barang.
"Kalau habis solar di jalan, sering tidak bisa beli di SPBU karena stok habis. Terpaksa beli di warung eceran yang mahal dan takarannya berkurang," kata Lanang, Jumat (26/4/2013).
Penjual solar eceran umumnya menggunakan jeriken ukuran 20 liter saat berjualan. "Seringkali isi solarnya tidak 20 liter, tetapi hanya sekitar 17 liter atau 18 liter. Namun, kami tetap harus bayar 20 liter," kata Lanang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.