Meski Dilarang, Pelajar Tetap Corat-coret Seusai UN

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com — Meski ada larangan pihak sekolah agar pelajar tidak mencoret-coret pakaian seragam sekolah seusai ujian nasional,  belasan pelajar SMA Negeri 4 Pematangsiantar, Sumatera Utara, Kamis (18/4/2013), tetap tidak mengindahkannya.

Sejumlah pelajar ternyata sudah mempersiapkan spidol dan cat semprot di tas mereka masing-masing. Aksi coret-coret memang tidak dilakukan di lingkungan sekolah. Mereka bergerombol menuju gedung olahraga di Jalan Merdeka Pematangsiantar yang berjarak sekitar 20 meter dari sekolah. Di lokasi ini mereka dengan leluasa mulai saling mencoret pakaian seragam sekolah.

Baju seragam sekolah yang semula berwarna putih dicoret-coret dalam bentuk tanda tangan dan nama sehingga tampak beraneka warna dan rupa.  “Ini sebagai kenangan bagi kami,” kata Dita, seorang pelajar SMA Negeri 4, sambil mencoret-coret baju temannya.

Sebelumnya, Kepala SMA Negeri 4 Pematangsiantar Helmi di hadapan ratusan pelajar, seusai mengikuti UN hari terakhir, meminta para pelajar agar tidak mencoret-coret pakaian seragam sekolah. Dia meminta para pelajar agar pulang dengan tertib ke rumah masing-masing menunggu pengumuman hasil UN pada 24 Mei 2013.

Helmi mengatakan, pihak sekolah melarang para pelajar mencoret-coret pakaian seragam sekolah karena dinilai kurang beretika. “Kita harus punya etika. Lebih bagus pakaian diberikan kepada orang yang kurang mampu ketimbang dicoret-coret,” kata Helmi.