Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelangkaan Solar Ganggu Pengadaan Pangan

Kompas.com - 08/04/2013, 12:27 WIB
Gregorius Magnus Finesso

Penulis

BANYUMAS, KOMPAS.com - Kelangkaan pasokan solar bersubsidi dikhawatirkan mengganggu pengadaan pangan dan distribusi beras di daerah. Truk-truk pengangkut beras kesulitan mendapatkan solar. Bahkan, kapasitas penggilingan padi di Kabupaten Banyumas dan Kebumen, Jawa Tengah merosot hingga 50 persen.

Sekretaris Asosiasi Perberasan Banyumas (APB), Faturahman, Senin (8/4/2013) mengatakan, puluhan truk pengangkut beras dari wilayah Cilacap dan Banyumas, lima hari terakhir kesulitan memperoleh solar bersubsidi. Pedagang beras juga keberatan jika harus membeli solar nonsubsidi seharga Rp 10.600 per liter.

"Akibatnya pengiriman beras ke gudang-gudang Bulog terhambat," ujarnya.

Para pemilik penggilingan padi di Banyumas, juga mengeluhkan pembelian solar di SPBU yang dibatasi sebanyak 10-15 liter per hari. Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi (Perpadi) Banyumas, Wahyudianto, mengungkapkan, usaha penggilingan padi biasanya membutuhkan solar hingga 30 liter sehari.

Akibatnya, kapasitas penggilingan padi anjlok hingga 50 persen. Dia mencontohkan, dengan solar sebanyak 30 liter dapat menggiling sekitar 7 ton gabah, namun karena solarnya hanya 15 liter, gabah yang bisa digiling hanya 3,5 ton.

Kondisi serupa dialami sejumlah usaha penggilingan padi di Kabupaten Kebumen. M Jaenudin (45), pemilik penggilingan padi di Kecamatan Petanahan mengaku, untuk mendapatkan solar, dia terpaksa mengantre lama di SPBU. Bahkan, setiap hari dia harus berkeliling ke sepuluh SPBU yang ada di Kebumen demi mendapatkan solar.

Asisten Manager External Relation Pertamina Pemasaran Jateng dan DIY, Heppy Wulansari, mengatakan, kelangkaan solar bersubsidi di wilayah Jateng dan DIY saat ini akibat keterbatasan kuota pada 2013. Kuota BBM subsidi di wilayah Jateng dan DIY untuk 2013 yang ditetapkan BPH Migas sebesar 1.878.843 kiloliter (KL). Kuota ini turun 4 persen dibandingkan konsumsi solar subsidi tahun 2012 sebesar 1.943.967 KL. Padahal, konsumsi pada bulan Januari sampai Febuari 2013 saja sudah naik 7 persen dari tahun 2012 untuk periode yang sama.

"Jika kami menuruti permintaan pasar, kemungkinan akan terjadi kekosongan stok pada satu hingga dua bulan terakhir di tahun ini. Untuk itu, kami memilih tetap mendistribusikan solar subsidi dengan pembatasan," jelasnya.

Heppy berharap masyarakat memahami kondisi tersebut. Jika tidak ada penambahan kuota, pembatasan solar bersubsidi akan berlangsung hingga akhir tahun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com