Kepala Pusat Vulkanologi
Berdasarkan data PVMBG, di Dieng terdapat sedikitnya 70 kawah di bagian timur dan tengah serta 30 kawah di bagian barat. Dalam 200 tahun terakhir, setidaknya terjadi 10 letusan freatik dan bencana semburan gas beracun yang menewaskan lebih dari 250 orang.
Kawah Sileri merupakan salah satu yang paling aktif di Dieng, dengan karakter letusan freatik dan menyemburkan lumpur panas. Erupsi Kawah Sileri tahun 1944 menewaskan 114 orang. Tahun 1984 dan 1986, Sileri juga menyemburkan lumpur panas. Tahun 2003, 2006, dan 2009 kembali terjadi erupsi lumpur panas di Sileri.
Kepala Pos Pemantauan Gunung Api Dieng Tunut Pujiharjo mengatakan, Kawah Sileri dikelilingi ladang warga dan cukup jauh dari hunian warga. ”Permukiman terdekat adalah Desa Kepakisan, berjarak sekitar 2,5 kilometer dari Sileri,” katanya.
Dari pemantauan, kawah ini cukup lebar dan menyemburkan asap putih tebal menguar hingga 40 meter. ”Volume air kawah berkurang dan terjadi perubahan warna air dari kebiruan menjadi kelabu tua,” kata Surono.
Dari Kawah Sileri tercium bau belerang lemah. Petugas di PVMBG mencatat, suhu kawah 54,6 celsius dan pH 5,52. Beberapa warga terlihat bekerja di ladang pertanian dekat kawah.
Pemantauan dari Dusun Simbar, Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, asap putih tebal masih keluar dari Kawah Timbang, condong ke arah utara dengan ketinggian 30 meter. Bau belerang tercium menyengat pukul 15.00.
Menurut Tunut, berdasar data terakhir, konsentrasi karbon dioksida (CO
Kerugian diganti
Kerugian petani kentang di Desa Sumberejo akibat tanaman mereka yang terkena embusan gas beracun dari Kawah Timbang mencapai ratusan juta rupiah.
Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo, Kamis, menyatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas pertanian untuk mengganti kerugian para petani. ”Paling tidak, kami akan mengganti bibit kentang untuk lahan yang rusak. Saat ini, kerugian sedang didata,” katanya. Pendataan meliputi status kepemilikan lahan, luas lahan, serta tingkat kerusakan.
Kepala Desa Sumberejo, Ibrahim, mengatakan, ada sekitar 20 hektar tanaman kentang yang rusak akibat terkena embusan asap Kawah Timbang. Lahan tersebut berada di selatan kawah di jalur lembah Kali Sat pada radius 500 meter dari bibir kawah.
Modal tanam petani kentang dari mulai tanam hingga panen biasanya Rp 50 juta. Saat ini, usia kentang di sekitar kawah baru satu bulan. Kerugian ditaksir
Namun, kata Ibrahim, kerugian bisa bertambah karena ada sekitar 50 hektar lahan kentang pada radius 1 kilometer dari kawah yang kini tidak terawat. Walau ada yang nekat berkebun dengan menerobos zona bahaya, sebagian petani menelantarkan lahan karena takut ancaman gas beracun dari kawah.