KUPANG, KOMPAS.com - Dua pekan ini wilayah Kota Kupang dan sejumlah daerah lain di Nusa Tenggara Timur, dilanda udara panas. Padahal, musim hujan di NTT biasanya berakhir bulan April.
Panas dengan suhu udara sampai 32 derajad Celsius, membuat petani setempat kebingungan. Sebagian besar tanaman belum memasuki usia panen.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani dan Nelayan NTT, Mel Adoe, di Kupang, Rabu (20/3/2013), mengatakan, petani gagal panen di NTT setiap tahun patut dipahami, karena kondisi iklim dan cuaca selalu tak bersahabat.
Ia mengatakan, panas menyengat yang berlangsung dalam dua pekan terakhir cukup mengganngu tanaman petani. Biasanya panas seperti itu sering diikuti wabah tanaman berupa belalang kumbara, yang muncul secara bergerombol dan merusak tanaman petani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.