Sementara itu, di tengah meroketnya harga bawang di Tanah Air, sekitar 1.000 karung bawang merah dan bawang putih dicoba untuk diselundupkan dari Port Klang, Malaysia, ke Pelabuhan Teluk Nibung, Sumatera Utara. Namun, upaya itu dapat digagalkan aparat.
Bawang seberat 9 ton itu terbagi atas 924 karung bawang merah (8,3 ton) dan 74 karung bawang putih (666 kilogram). Bawang merah itu berasal dari India, sedangkan bawang putih dari China. Komoditas tersebut diangkut dengan kapal KM Bunga Tanjung berbobot mati 6 ton.
Kepala Seksi Penindakan Kantor Wilayah Bea dan Cukai Sumut Ogy Febri Adlha, di Belawan, Sabtu, mengatakan, penyelundupan itu digagalkan di Perairan Tanjung Siapi-api, Asahan, Sumut. Penangkapan atas kapal pengangkutnya dilakukan berdasarkan laporan masyarakat. Petugas meluncur ke lokasi hari Jumat pukul 04.00 dan menemukan KM Bunga Tanjung membawa berkarung-karung bawang merah dan bawang putih.
”Kami lalu menggiring kapal ke Belawan karena di Dermaga Teluk Nibung massa sudah berkumpul dan terprovokasi untuk menjarah barang bukti,” tutur Ogy. Penjarahan bawang oleh masyarakat pernah terjadi pada kasus penyeludupan bawang sebelumnya.
Petugas menetapkan nakhoda kapal, ES (43), sebagai tersangka. Selain tidak melengkapi dokumen barang, tersangka juga terbukti bukan importir. Petugas masih mencari otak penyelundupan itu. Adapun dua awak kapal itu diperiksa sebagai saksi.
Harga bawang putih di Medan hingga kemarin masih bertahan Rp 40.000 per kilogram. Bawang merah bahkan mencapai Rp 50.000 per kilogram.