Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tablet Android akan Kalahkan iPad

Kompas.com - 13/03/2013, 07:37 WIB

Ilustrasi: Sistem operasi Android dan iOS

KOMPAS.com - Pengiriman komputer tablet Android untuk pertama kalinya diprediksi akan menyalip Apple iPad di tahun 2013, menurut lembaga riset IDC. Hal ini didorong oleh tingginya permintaan terhadap tablet berukuran kecil.

IDC memproyeksi, pengiriman tablet Android tahun 2013 akan menguasai pasar sekitar 49 persen dari 42 persen pada tahun 2012. Sementara pengiriman iPad diprediksi turun menjadi 46 persen dari 51 persen pada 2012.

Secara keseluruhan, menurut IDC, pengiriman tablet di 2013 mencapai 190.900.000 unit ke seluruh dunia. Tahun 2012, pengiriman tablet secara global mencapai angka 128,3 juta unit dari 72 juta unit pada 2011.

Tablet Asus Google Nexus 7 dan Amazon Kindle Fire yang berukuran 7 inci, meraih sukses di tahun lalu. Apple tak mau ketinggalan, mereka membuat iPad Mini yang berukuran 7,9 inci pada November 2012.

"Satu dari setiap dua tablet yang dikirimkan pada kuartal satu 2013, merupakan tablet berukuran di bawah 8 inci. Kami berharap tablet berukuran kecil akan terus tumbuh di tahun 2013 dan seterusnya," tulis IDC dalam siaran pers, Selasa (12/3/2013).

Adopsi sistem operasi Android dalam perangkat tablet semakin bertambah. Produsen komputer besar sekelas Hewlett-Parckard (HP), akhinya memproduksi tablet Android pertamanya yang diberi nama Slate 7.

Keputusan HP memakai Android merupakan sebuah kemenangan bagi Google, mengingat HP punya sistem operasi mobile sendiri, WebOS, yang tak mendapat sambutan baik di pasar global. Sementara itu, HP tak bisa bergantung pada Windows 8 jika ingin memperkuat unit bisnis perangkat mobile.

IDC mengatakan, tablet yang berjalan dengan Windows 8 akan mengalami pertumbuhan dari 1 persen pada 2012 menjadi 7,4 persen pada 2017.

Sementara untuk tablet Windows RT, yang tidak bisa menjalankan perangkat lunak untuk Windows 7, pangsa pasarnya akan tetap di bawah 3 persen hingga 2017. IDC memandang Microsoft dan para mitra akan lebih fokus pada Windows 8.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

10 Cara Mengatasi Tidak Bisa Scan Kode QR WhatsApp Web, Mudah dan Praktis

10 Cara Mengatasi Tidak Bisa Scan Kode QR WhatsApp Web, Mudah dan Praktis

e-Business
Pemikiran CTO Amazon Werner Vogels tentang AI, Budaya, dan Etika

Pemikiran CTO Amazon Werner Vogels tentang AI, Budaya, dan Etika

e-Business
Honor dan Huawei Kuasai Pasar HP China, Apple Terpuruk

Honor dan Huawei Kuasai Pasar HP China, Apple Terpuruk

e-Business
Google PHK Programer Jelang 'Pesta Developer' Google I/O 2024

Google PHK Programer Jelang "Pesta Developer" Google I/O 2024

e-Business
Google Blokir 2,2 Juta Aplikasi Berbahaya yang Ancam Pengguna Android

Google Blokir 2,2 Juta Aplikasi Berbahaya yang Ancam Pengguna Android

e-Business
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Profil Satya Nadella, CEO Microsoft yang Kunjungi Indonesia Hari Ini

Profil Satya Nadella, CEO Microsoft yang Kunjungi Indonesia Hari Ini

e-Business
CEO Microsoft Satya Nadella Bertemu Presiden Jokowi Pagi Ini

CEO Microsoft Satya Nadella Bertemu Presiden Jokowi Pagi Ini

e-Business
TikTok Dijual ke Non-China atau Diblokir, Harganya Ditaksir Rp 1.600 Triliun

TikTok Dijual ke Non-China atau Diblokir, Harganya Ditaksir Rp 1.600 Triliun

e-Business
Setelah TikTok, Drone DJI Juga Terancam Dilarang di AS

Setelah TikTok, Drone DJI Juga Terancam Dilarang di AS

e-Business
Cara Membuat Kesimpulan Otomatis dengan Mudah buat Skripsi, Jurnal, dll

Cara Membuat Kesimpulan Otomatis dengan Mudah buat Skripsi, Jurnal, dll

e-Business
Bos Nvidia Serahkan Langsung Chip AI DGX H200 Pertama di Dunia ke CEO OpenAI

Bos Nvidia Serahkan Langsung Chip AI DGX H200 Pertama di Dunia ke CEO OpenAI

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com