Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kunci Sukses PKS Kembali Menang di Sumut?

Kompas.com - 08/03/2013, 07:18 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tengah diterpa masalah setelah salah satu pucuk pimpinannya, Luthfi Hasan Ishaq, ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tiba-tiba melesat dalam pertarungan pemilihan kepala daerah di Jawa Barat dan Sumatera Utara.

Dua pasangan calon yang diajukan partai ini di dua daerah itu, yakni Ahmad Heryawan-Dedy Mizwar (Jabar) dan Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry (Sumut), mendapat perolehan suara terbanyak. Padahal, ketika kasus Luthfi Hasan mencuat, banyak prediksi yang menyebut PKS akan babak belur. Apa rahasia PKS bangkit dari masalah?

Presiden PKS Anis Matta mengungkapkan, kunci kebangkitan partainya terletak pada kemampuan mental para kadernya. Mental para kader itu disebut Anis layaknya logo sepatu olahraga "Nike".

"Kami terinsipirasi Nike. Kami bisa terpeleset suatu waktu, tapi kami harus punya cara naik. Grafik Nike kami coba ikuti dengan penanganan manajemen turn around, bagaimana kami memutarbalikkan arus, kemudian balik bangit dari titik nadir," ucap Anis di Gedung Kompleks Parlemen, Kamis (7/3/2013) malam.

Selain itu, untuk membangun mentalitas para kader PKS, Anis mengaku dirinya kerap mendatangi kader di daerah. Saat berkunjung ke daerah itu, dia memberikan pandangan bahwa para kader harus mengakui kesalahan dalam kasus sebelumnya kepada masyarakat.

"Kami bicarakan ke masyarakat bahwa kami ini manusia bisa punya salah, tapi tidak berarti tidak punya cara memperbaiki diri. Satu masalah jangan digeneralisir di tempat lain, bicara apa adanya dengan jujur. Masyarakat akan menangkap masalah ini dengan lebih dewasa," kata Anis.

Anis melihat, dengan adanya dua kemenangan di Jawa Barat dan Sumatera Utara itu, PKS semakin percaya diri lantaran memiliki modal kuat di Pemilu 2014 mendatang. "Setelah dua kemenangan itu, partai kami siap untuk take off," ucap mantan Wakil Ketua DPR ini.

Anis menuturkan, kemenangan Gatot-Tengku Erry di Sumatera Utara ini membuat tafsir yang baik bagi PKS. Pasalnya, Sumatera Utara berbeda karakteristik masyarakatnya dibandingkan Jawa Barat. Sumatera Utara, ucap Anis, terkenal heterogen, baik dari sisi agama maupun suku.

"Saya katakan bahwa ini kemenangan di tengah masyarakat plural. Sumut adalah Indonesia kecil, bisa menang di sana alhamdulillah. Artinya, PKS diterima dalam masyarakat plural, insya Allah, ke depan, partai kami diterima dalam masyarakat plural yang lebih luas lagi," ucap Anis Matta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Nasional
    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

    Nasional
    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

    Nasional
    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Nasional
    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    Nasional
    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Nasional
    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

    Nasional
    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Nasional
    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Nasional
    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com