Sambut Jenazah Praka Jojon, Istri Almarhum Pingsan

KENDARI, KOMPAS.com -- Jenazah Praka Jojon Miharja, anggota TNI korban penembakan kelompok sipil bersenjata di Papua tiba di rumah duka, Desa Opaasi, Kecamatan Ranomeeto Barat, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin (25/2/2013) siang. Kedatangan jenazah Praka Jojon disambut histeris dan isak tangis para keluarga.

Sasnita, istri korban bahkan pingsan ketika peti jenazah almarhum tiba di rumah duka. Saudara perempuan almarhum juga terlihat histeris. Sedangkan ibu korban, Rami berusaha tegar dan mengendong salah satu anak kembar Praka Jojon.

Segenap keluarga almarhum juga tak kuasa menahan kesedihan melihat saudaranya terbujur kaku di dalam peti jenazah. Sementara itu, peti jenazah Praka Jojon Miharja diserahkan secara militer oleh Letda M Duriyat dari Kodam XVII Cenderawasih ke Komandan Kodim (Dandim) 1417/Haluoleo Kendari Letkol (Inf) Joko Sulistiono.

Joko mengatakan, rencananya jenazah akan dimakamkan secara militer, Senin sore di tempat pemakaman keluarga.

"Pemakamannya sendiri akan dilakukan hari ini. Proses pemakamannya akan dilakukan secara militer. Hal itu dilakukan karena meninggal dalam menjalankan tugas negara," terang Dandim 1417/Haluoleo Kendari di rumah duka, Senin (25/2/2013).

Almarhum Praja Jojon Miharja (31) meninggalkan seorang istri dan tiga anak yakni Zulhijja Mulia Miharja, Zulhajji Mulia Miharja (3,5) dan Trias Joni Putra Miharja (1).

Praka Jojon merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, dari pasangan Hasmin (almarhum) dan Rami. Almarhum adalah anggota Batalyon 753 Argaviratama Nabire yang tengah ditugaskan di Sinak, puncak Jaya Papua sejak tahun 2010 silam.