Bandung, Kompas -
Penghitungan cepat yang dilakukan Litbang Kompas menunjukkan angka 31,57 persen untuk Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar. Raihan suara itu diikuti pasangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki, Dede Yusuf M Effendy-Lex Laksamana, Irianto MS Syafiuddin (Yance)-Tatang Farhanul Hakim, dan Dikdik M Arief Mansur-Cecep Nana Suryana Toyib.
Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis, Lembaga Survei Indonesia, MNC Media Research, Syaiful Mujani Research and Consulting, dan Lingkaran Survei Indonesia menemukan angka di atas 32 persen untuk pasangan Heryawan-Deddy. Urutan di bawahnya sama.
Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar Yayat Hidayat, hasil perolehan suara versi hitung cepat hanya pembanding dari hasil penetapan oleh penyelenggara pemilu. Hasil resmi adalah dari rekapitulasi penghitungan perolehan suara yang dilakukan KPU Jabar.
Penghitungan manual dilakukan berjenjang dari tingkat Panitia Pemungutan Suara, Panitia Pemilihan Kecamatan, KPU kabupaten/kota, dan puncaknya di KPU provinsi. Rekapitulasi dan penetapan hasil perolehan suara di KPU Jabar akan dilakukan 3 Maret 2013. ”Hasil ini belum final. Mari kita awasi dengan saksama proses penghitungan manual yang dilaksanakan KPU,” ujar Heryawan.
Hal senada dikatakan Direktur Utama Polmark Indonesia Eep Saefulloh Fatah, konsultan pasangan Heryawan-Deddy. Simpatisan dan tim sukses jangan buru-buru gembira dan lebih baik mengerahkan energi untuk mengawal penghitungan resmi.
Heryawan, yang kini masih menjabat Gubernur Jabar, menyatakan terima kasih kepada polisi dan TNI yang membantu proses pilkada sehingga berjalan lancar. ”Terima kasih juga kepada para kandidat yang secara jujur, bersih, dan bertanggung jawab sejak kampanye hingga pemungutan suara,” ujarnya.
Heryawan meyakini bersama Deddy akan memenangi Pilkada Jabar dalam satu putaran. ”Hasil hitung cepat hampir semua lembaga survei menempatkan kami unggul di atas 30 persen sehingga kami berharap hasil ini tak berbeda jauh dengan hasil manual KPU Jabar,” katanya.
Dede Yusuf, yang kini Wakil Gubernur Jabar, menyatakan bisa menerima hasil hitung cepat yang dilakukan lembaga survei. ”Kami ucapkan selamat. Siapa pun gubernur yang terpilih, itulah pilihan rakyat. Itulah hasil pesta demokrasi. Mudah-mudahan hasil pilkada bisa memberikan kontribusi yang baik bagi warga Jabar,” ujarnya.
Dede dan Lex legawa, meminta maaf kepada berbagai pihak karena belum bisa mewujudkan impian dan harapan mereka. Keduanya juga mengucapkan terima kasih kepada kader, relawan, dan simpatisan yang telah berjuang dengan sepenuh hati dan ikhlas. Ia bersyukur karena Pilkada Jabar berlangsung lancar.
Rieke-Teten tidak mau terburu-buru menerima hasil penghitungan cepat Pilkada Jabar. Mereka menuding ada suara pendukungnya yang sengaja tidak difasilitasi pemerintah agar bisa menggunakan haknya. ”Kami menanti hasil penghitungan manual yang dilakukan di KPU sebagai hasil yang valid,” kata Teten.
Irianto Syafiuddin atau Yance, yang mencoblos di Margadadi, Kecamatan Indramayu, mengatakan akan menerima apa pun hasil pilkada. Bahkan, jika ditemukan ada kecurangan atau pelanggaran dalam proses pemilihan itu, ia memilih untuk tidak mempersoalkannya.
Dikdik juga langsung mengucapkan selamat kepada pasangan Heryawan-Deddy.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Anis Angkawijaya mengatakan, secara umum situasi keamanan selama Pilkada Jabar berlangsung kondusif. Sebanyak 21.000 personel polisi diterjunkan ke 74.000 tempat pemungutan suara yang tersebar di 26 kabupaten/kota.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang terdaftar sebagai warga Puri Cikeas Indah, Bogor, Jabar, sekitar pukul 10.00 memberikan suara di TPS 05, di Sekolah Alam Cikeas. Ny Ani Yudhoyono, putra bungsu Presiden, Edhie Baskoro, dan istrinya, Siti Rubi Aliya Rajasa, juga memberikan suara di TPS itu.
Menurut Presiden, siapa pun yang terpilih sebagai Gubernur- Wagub Jabar, masyarakat harus mendukungnya. Siapa pun yang nantinya terpilih diharapkan bisa menjalankan amanah sebagai pemimpin dengan sebaik-baiknya. Mandat yang diberikan warga kepada kepala daerah terpilih harus dapat dipertanggungjawabkan dan dibarengi dengan kerja keras, upaya yang gigih untuk memajukan kehidupan Jabar.
”Kepada masyarakat Jabar,
Jika dalam pemilihan ini ada perselisihan atau ketidakpuasan, Presiden berharap penyelesaian tetap dalam koridor hukum. ”Ada mekanismenya. Jangan sampai ada aksi kekerasan, mencederai rakyat yang tertib, disiplin, dan penuh kesadaran menggunakan haknya,” ucap Presiden lagi.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, yang terdaftar
Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yuda AR
Menurut Hanta, Heryawan mengulang keunggulan lima tahun silam. Jika dulu faktor keunggulan adalah kombinasi antara magnet elektoral Dede Yusuf yang artis dan efektivitas mesin politik PKS, saat ini kombinasi magnet elektoral Deddy Mizwar yang juga artis dengan rekam jejak positif Heryawan yang lumayan kuat sebagai petahana plus faktor efisiensi mesin parpol, terutama PKS.
Sekretaris Jenderal Partai