JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Yoris Raweyai mengatakan penetapan Anas Urbaningrum sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Hambalang membuktikan Anas adalah tokoh muda yang masih berproses.
Proses itu juga terlihat saat Anas mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Anas, ini bukan akhir dari proses, baru lembaraan awal, ini memiliki makna tersendiri," kata Yoris di depan kediaman Anas, Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (24/2/2013) dini hari.
Yoris menambahkan dalam pembicaraannya dengan Anas, mantan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut memiliki keyakinan sendiri atas kasusnya.
Menurutnya, hal yang disampaikan Anas dalam jumpa pers di kantor DPP Partai Demokrat, Sabtu (23/2/2013), sudah sangat jelas.
"Kalau tadi dalam statement dia sudah sangat jelas, bahwa ini bukan kasus hukum murni. Tapi ada rekayasa yang terencana sejak kongres, bahwa Anas sejak lahir tidak direstui," terangnya.
Yoris mengaku sangat bersimpati mengingat sepak terjang Anas di peta perpolitikan tanah air yang layak diapresiasi.
Yoris mengaku sudah lama mengenal Anas dalam peta perpolitikan nasional.
"Saya kenal dia bukan kenal sekali dua kali, udah lama sejak Anas selama di HMI, lalu KPU dan sampai sekarang," pungkas anggota Komisi I DPR itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.