Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawah Tangkubanparahu Semburkan Abu

Kompas.com - 21/02/2013, 21:28 WIB
Ahmad Arif

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kawah Ratu Gunung Tangkubanparahu di perbatasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Subang, Jawa Barat, menyemburkan abu tipis, Kamis (21/2/2013).

Ketebalan maksimum abu vulkanik sekitar satu millimeter menempel pada daun, bangunan, dan tanah di sekitar kawah. Namun, masyarakat diharap tenang karena aktivitas kegempaan gunung ini masih normal.

Kesimpulan itu disampaikan Kepala Pusat Reaksi Cepat Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Surono berdasar peninjauan Tim Reaksi Cepat yang dibentuknya.

Surono menyebutkan, sekitar pukul 02.00 WIB terekam 7 kali gempa frekuensi rendah di sekitar Kawah Ratu. Pada pukul 03.36 WIB terjadi getaran atau tremor vulkanik sekitar 10 menit dengan amplitude 1-2 milimeter.

Semburan abu diduga terjadi bersamaan dengan tremor vulkanik. Semburan abu vulkanik tersebut tidak didahului dengan peningkatan jumlah dan energi gempa vulkanik dan tidak ditengarai oleh peningkatan temperatur solfatara atau fumarola.

Penyebab peningkatan aktivitas ini diduga akibat sering terjadinya hujan dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama di puncak Gunung Tangkubanparahu.

Air hujan tersebut masuk ke dalam permukaan Kawah Ratu yang terbuka lalu mengalami pemanasan dengan cara konduksi atau air tersebut kontak langsung dengan zona panas.

Karena proses pemanasan, air berubah menjadi uap. Uap air yang mempunyai rapat masa rendah, panas dan bertekanan tinggi keluar menembus celah di dasar kawah, dengan membawa material halus, maka terjadi semburan abu tipis yang terlontarkan di sekitar Kawah Ratu.

Surono juga menyebutkan, Tim Reaksi Cepat telah melakukan pengukuran gas di sekitar Kawah Ratu. Hasilnya tidak terdeteksi adanya gas-gas yang berbahaya bagi kehidupan seperti CO, CO2, SO2, dan lainnya.

"Untuk pemantauan kegempaan dan temperatur masih dilakukan secara menerus," katanya.

"Masyarakat sekitar Tangkubanparahu diimbau tetap tenang, tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Bahwa kejadian semburan abu vulkanik sperti itu merupakan fenomena biasa di suatu gunung api aktif dengan kawah terbuka."

Berdasarkan hasil pemantauan kegempaan, aktivitas kegempaan Gunung Tangkubanparahu masih normal, tercatat rata-rata 1 sampai 2 kali gempa vulkanik dalam setiap minggu dan 1-2 kali gempa vulkanik dangkal setiap hari.

Pemantauan temperatur kawah dilakukan dengan memasang alat ukur di bagian timur dekat titik keluarnya solfatara di dalam Kawah Ratu menunjukan, temperatur maksimum tercatat pada akhir Januari 2013 sebesar 23,5 derajat celsius.

Saat ini temperatur solfatara menurun pada kisaran 22 derajat celsius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

    PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

    Nasional
    PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

    PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

    Nasional
    Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

    Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

    BrandzView
    Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

    Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

    Nasional
    Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

    Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

    Nasional
    Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

    Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

    Nasional
    Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

    Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

    Nasional
    Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

    Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

    Nasional
    Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

    Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

    Nasional
    Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

    Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

    Nasional
    Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

    Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com