MAKASSAR, KOMPAS.com - Rekaman closed circuit television (CCTV) pelaku pelemparan bom molotov di sejumlah gereja di Makassar, Sulawesi Selatan, dikirim ke Jakarta untuk diperiksa lebih lanjut oleh Markas Besar (Mabes) Polri. Peralatan di Polrestabes Makassar tidak memadai untuk memperjelas wajah pelaku yang sempat terekam.
"(Wajah) peneror bom yang terekam menggunakan bom molotov terhadap tempat ibadah umat kristiani, tidak terlalu jelas dan jika diperbesar gambarnya kabur," kata Kepala Polrestabes Makassar, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Wisnu Sandjaja, di Makassar, Selasa (19/02/2013). Dia mengatakan Mabes Polri memiliki peralatan yang bisa memperjelas gambar dari rekaman CCTV, sekalipun berukuran kecil dapat diperjelas.
Terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar, Kombes Polisi Endi Sutendi, mengatakan penyidik kesulitan mengungkap dan menangkap para peneror bom molotov di gereja karena minimnya saksi dan alat bukti di lokasi kejadian. "Saksi yang diperiksa hanya menjelaskan para pelaku menggunakan sepeda motor matic jenis Honda Beat dan menggunakan penutup muka yakni helm tutup," tutur dia.
Seandainya saksi sempat melihat pelat nomor kendaraan, kata Endi, penyidik akan lebih mudah melacak pelaku. Dia pun mengatakan pelaku juga melakukan aksinya dengan gerakan sangat cepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.