Pada kondisi normal, sekitar 1.000 meter persegi lahan tersebut biasanya menghasilkan 5-6 kuintal caisim. Namun, karena kondisi cuaca yang kurang mendukung, tanaman caisim tersebut hanya menghasilkan 1 kuintal. Itu pun tidak dapat dikonsumsi sehingga hanya dibiarkan di lahan dan dimanfaatkan sebagai pupuk.
Hal serupa dialami Sukarmi (45). Dari 2.500 tanaman cabai miliknya, sekitar 2.000 tanaman diserang hama berbagai macam ulat dan akhirnya mati.
Tidak hanya itu, tingginya intensitas hujan juga menyebabkan hasil panen kembang kol miliknya turun drastis karena sebagian besar membusuk.
”Jika biasanya 1.000 meter persegi kembang kol bisa menghasilkan 3-4 kuintal, sekarang ini saya hanya mendapatkan 30-60 kg kembang kol,” ujarnya. (SIR/EGI)