Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Langka di Atambua, Diduga Diselundupkan ke Timor Leste

Kompas.com - 10/02/2013, 21:10 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

ATAMBUA, KOMPAS.com - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi dalam satu pekan ini di Kota Atambua ibukota Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, diduga karena diselundupkan ke Timor Leste. Penyelundupan dilakukan melalui jalan tikus.

Wakil Bupati Belu Ludovikus Taolin kepada Kompas.com, Minggu (10/2/2013) membenarkan hal itu. Transisi pergantian penjaga di perbatasan Timor Leste Indonesia dimanfaatkan oknum-oknum tak bertanggung jawab untuk menyelundupkan BBM.

"Memang ada kelonggaran di perbatasan pada saat perpindahan Yonif 312/Kala Hitam sehingga membuka peluang kepada para penyelundup BBM. Karena itu kita berharap pengganti LINUD 503/Mayangkara minimal mempertahankan kinerja Yonif 312/kala Hitam yang begitu ketat jaga perbatasan sehingga penyelundupan tak bisa dilakukan. Kalau dari Kostrad saya yakin lebih bagus. Kami dari Pemda juga akan bantu dengan Sat Pol PP," jelas Ludovikus.

Selain itu Ludovikus juga membeberkan sejumlah modus yang digunakan oleh oknum yang tak bertanggung jawab yakni dengan menggunakan kendaraan roda dua yang ukuran tangkinya besar, kemudian dipakai mengisi BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

"Modus yang mereka gunakan yakni pakai motor Suzuki Thunder yang seharinya keluar masuk SPBU sebanyak 10 kali maka untuk sehari satu motor saja mencapai 180 liter. Bagaimana kalau dikalikan dengan sekian ratus motor," ungkap Ludovikus.

Sehingga selain menjaga perbatasan, menurut Ludovikus, pemerintah daerah Belu juga akan berkoordinasi dengan TNI dan Polisi untuk mengawasi setiap SPBU yang ada di Atambua.

"Kemarin kita sudah rapat dan segera akan ditindaklanjuti. Peran aktif semua pihak yang selama ini bertugas baik itu TNI, Polri dan Sat Pol PP akan kita dorong dan juga masyarakat kami menghimbau agar sadar bahwa masyarakat Kabupaten Belu jangan dikorbankan hanya karena kepentingan pribadi, jangan hanya ingat diri. Kasihan anak-anak sekolah batal ke sekolah karena tidak ada bensin," ujarnya.

"Selain itu pengguna motor air, meubeuler dan masyarakat yang tinggal di pedalaman harus beli bensin sebotol dengan harga Rp 10.000  sampai Rp 15.000," tambah Ludovikus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com