MALANG, KOMPAS.com - Mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dikenal sebagai sosok yang baik, sederhana, dan dermawan oleh para tetangganya di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tepat di depan rumahnya, Luthfi baru membangun panti asuhan untuk menampung anak-anak warga sekitar, meskipun sampai kini belum ada anak didik di panti tersebut.
"Orangnya sangat dermawan, tetapi memang jarang pulang kampung, terakhir Hari Raya Idul Adha kemarin. Dia kalau pulang hanya sebentar, jadi saya tidak banyak tahu," kata Muhammad Toha (55), Ketua RT 01 RW 07 Dusun Morotanjek, Desa Purwoasri, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, ketika ditemui Kompas.com di rumahnya, Kamis (31/1/2013) sore.
Menurut Toha, sejak kecil Luthfi tinggal di Malang dan bersekolah di Sekolah Al Azhar di Gontor. Sosok Luthfi mulai dikenal secara luas di wilayah tersebut sejak ia menjadi anggota DPR. Toha mengatakan, ketika Luthfi pulang kampung, tamunya cukup banyak. "Saya tahu (Luthfi) ditangkap KPK, tidak kaget karena sudah risikonya jadi orang besar," katanya.
Sejak Luthfi ditangkap KPK, Toha mengaku mendapatkan SMS dari nomor yang tak ia kenal. Isi pesan singkat itu memberitahukan bahwa orang penting di PKS ditangkap.
Toha menambahkan, panti asuhan yang didirikan Luthfi di depan rumahnya mulai dibangun pada tahun 2012. "Itu bukan swadaya masyarakat. Pak Luthfi sendiri yang membiayainya. Pak Luthfi meminta yang mengelola panti asuhan itu warga di sini. Tapi sampai sekarang, warga tak ada yang siap mengelolanya," katanya.
Dalam panti asuhan tersebut, terdapat mushala dan beberapa bangunan kelas. Tempat itu ditujukan untuk kegiatan mengaji anak-anak warga sekitar, tetapi sampai kini belum digunakan karena belum ada yang mengelolanya.
Toha mengatakan, Luthfi sama sekali tidak mengomunikasikan pembangunan bangunan panti asuhan itu kepadanya selaku ketua RT. Ia menyatakan bahwa warga di sekitar tempat tinggal Luthfi mengenal anggota Komisi I DPR RI itu sebagai sosok yang dermawan kepada para tetangganya di Malang. "Jika ada warga meminta bantuan, pasti dikasih," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.