Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Jakarta karena Alih Fungsi Lahan Kacau-balau

Kompas.com - 24/01/2013, 11:11 WIB
Sonya Helen Sinombor

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya menilai, banjir yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya antara lain karena alih fungsi lahan yang kacau-balau, yakni pengalihan fungsi lahan di bagian hulu yang tidak benar. Sementara di bagian hilir, pinggiran sungai-sungai dipenuhi kawasan permukiman.

"Jadi, perlu ada grand design untuk menangani masalah banjir di Jakarta. Orang-orang yang tinggal di pinggir sungai sulit sekali dipindahkan, kemudian pengalihan fungsi lahan di bagian hulu," paparnya di Semarang, Jawa Tengah, seusai menandatangani kesepakatan bersama dengan Undip Semarang, Rabu (23/1/2013).

Oleh karena itu, untuk mencegah banjir di Jakarta, ke depan perlu ada penyediaan daerah-daerah resapan air, terutama di bagian hulu. Namun, yang terpenting adalah pengawasan terhadap alih fungsi lahan di bagian hulu.

Kehadiran ruang terbuka hijau di Jakarta juga menjadi penting untuk mencegah bencana banjir di ibu kota negara Indonesia ini. "Di kota-kota 30 persen ruang terbuka hijau itu harus ada," paparnya.

"Penanganan Ciliwung harus dari hulu hingga ke hilir. Saat ini bahkan sedang dirintis kerja sama antara Indonesia dan Korea untuk merestorasi air di Jakarta, yang dimulai dengan penataan di kawasan Masjid Istiqlal Jakarta," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com