Akses ke Desa-desa di Manggarai Timur Semakin Sulit

BORONG, KOMPAS.com - Hujan deras disertai angin kencang dalam sepekan ini membuat ruas jalan dari kampung Ngari, Watucie sampai Deno ditumpuk material longsoran. Akibatnya akses ke desa-desa semakin sulit karena kendaraan roda empat tidak bisa melewati material longsoran tersebut.

Jalan raya yang menghubungkan desa-desa di Kecamatan Pocoranaka, Kabupaten Manggarai Timur yakni Desa Melo, Golowune, Lenang dan Companglaho. Demikian dijelaskan Camat Pocoranaka, Tobias Suman saat dikonfirmasi Kompas.com, di Borong, Sabtu (12/1/2013) petang.

Selain tanah longsor, lanjut Suman, tanaman perdagangan seperti cengkeh, kopi kemiri dan kakao, dan juga tanaman jagung tidak luput dari hantaman angin kencang. Jagung yang sedang berbunga rebah dan patah.

"Hari Senin, aparat pemerintah Kecamatan Pocoranaka dan warga masyarakat melakukan bakti agar kendaraan roda empat kembali normal untuk mengangkut warga masyarakat ke kota," jelasnya.

Wakil Ketua DPRD Manggarai Timur, Wilibrodus Nurdin Bolong menjelaskan, semua wilayah di Kabupaten Manggarai Timur terkena bencana akibat curah hujan tinggi disertai angin kencang.

"Sebagai wakil rakyat berharap Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur harus bijaksana dalam memberikan bantuan, terlebih beras, obat-obatan, selimut, terpal dan lain-lain kepada warga yang mengalami musibah."

Nurdin menjelaskan, saat ini di Kampung Rakas di Kecamatan Lambaleda terancam terbelah akibat curah hujan tinggi dalam sepekan ini. "Saya minta warga masyarakat di Kampung Rakas untuk mengungsi ke kampung tetangga di Kampung Ajang," jelasnya.