JAKARTA, KOMPAS.com -- Terduga teroris Syamsudin HG alias Asmar alias Abu Uswah yang ditembak mati Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di Makassar, diketahui menjadi pelatih jaringan teroris Makassar dalam merakit bom. Satu kelompok pelatihan tersebut terdiri dari 9 orang. Di antaranya, diikuti teroris yang masuk ke daftar pencarian orang (DPO) oleh polisi.
“Berdasarkan hasil interogasi tersangka Syarifudin dan Fadli telah memberikan keterangan bahwa melakukan pelatihan membuat bom dengan peserta sembilan orang, termasuk DPO Jody dan Bakri. Yang menjadi pelatihnya adalah Asmar alias Abu Uswah,” tulis Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar melalui pesan singkat, Rabu (9/1/2013).
Sebelumnya, Abu Uswah dan Ahmad Khalil alias Hasan alias Kholid ditembak mati Densus 88 di halaman Masjid Nurul Afiat yang berada di RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (5/1/2013). Saat penangkapan tersebut, polisi menyita dua senjata api jenis FN dan granat manggis. Kemudian, pukul 14.00 Densus meringkus Thamrin dan Arbain di Pasar Daya Makassar. Penangkapan berlanjut pukul 18.00 terhadap Syarifudin dan Fadli.
Boy menerangkan, kelompok mereka diduga terlibat aksi pelemparan bom pada Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo pada 11 November 2012. Mereka juga diduga masih terkait dengan jaringan teroris Poso, Sulawesi Tengah.
Hari ini, polisi juga menyita 20 bom pipa dan 3 bom tupperware dari rumah dan kebun milik Syarifudin dan rumah Fadli di daerah Enrekang, Makassar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.