Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekor Siklon Tropis Sonamu Pengaruhi Kepri

Kompas.com - 07/01/2013, 20:56 WIB
Kris R Mada

Penulis

BATAM, KOMPAS.com - Ekor siklon tropis Sonamu terasa di Kepulauan Riau. Angin kencang dan gelombang tinggi berpotensi terbentuk di Kepulauan Riau.

Prakirawan Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Batam, Asri Pratiwi mengatakan, siklon Sonamu terdeteksi di Laut China Selatan dengan kecepatan tujuh knot.

"Siklon memengaruhi cuaca di Kepulauan Riau. Sonamu membuat angin kencang di Kepri. Akibatnya, hanya terbentuk sedikit awan dan cuaca cenderung cerah. Namun, tetap ada peluang hujan," ujarnya, Senin (7/1/2013) di Batam, Kepulauan Riau.

Hujan terutama terbentuk di Natuna hingga Batam. Bahkan, di Natuna hingga Anambas berpotensi terjadi ombak tinggi dan arus deras. Sebab, Natuna paling dekat dengan pusat siklon yang berada di Laut China Selatan. Ombak bisa terbentuk antara 1,5 meter hingga empat meter, ujarnya.

Dengan ombak setinggi itu, BMKG memperingatkan pihak-pihak yang beraktifitas di laut agar berhati-hati. Sebab, angin kencang dan ombak tinggi memperbesar potensi kecelakaan di laut. Apalagi, Laut Natuna terutama banyak dilayari kapal-kapal ikan di bawah 35 gross ton (GT).

Sementara Kepala Seksi Lalu Lintas Laut Kantor Pelabuhan Batam Eko Fetriantoko mengatakan, pihaknya selalu menyebarkan prakiraan cuaca dari BMKG kepada awak kapal. Awak kapal wajib mempertimbangkan kondisi cuaca sebelum berlayar atau akan sandar.

"Di sekitar pelabuhan memang cuaca relatif bagus. Namun, kondisi di tengah laut bisa mendadak ber ubah dan membahayakan pelayaran. Kondisi seperti itu sudah berkali-kali terjadi di sekitar Batam," ujarnya.

Kondisi geografis Kepulauan Riau memang memungkinkan cuaca mendadak berubah. Kepulauan Riau terletak d i sisi Laut China Selatan yang menjadi penentu utama kondisi cuaca di provinsi kepulauan itu.

"Pulau-pulau di Kepri yang tidak terlalu luas membuat angin laut lebih dominan. Di Batam tidak ada musim hujan atau panas. Bisa mendadak hujan setelah beberapa hari hujan," tuturnya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com