Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Sampah dan Geologis Bisa Diatasi dengan Teknologi

Kompas.com - 05/01/2013, 03:21 WIB

”Jadi kekhawatiran soal sampah, seharusnya tidak berlarut-larut. Air tentu tidak begitu saja digelontorkan ke dalam terowongan. Akan tetapi, ada holding pond, tempat menyaring sampah dan endapan lain. Air yang telah bebas sampah baru mengalir ke terowongan,” kata Firdaus.

Terkait kondisi geologis Jakarta yang berbeda dengan Kuala Lumpur, Malaysia, yang memiliki Smart Tunnel serupa terowongan multiguna, Firdaus menegaskan ada teknologi khusus untuk mengatasi masalah itu. ”Bahkan untuk tanah yang lembek sekalipun, jika memakai liquid nitrogen bisa jadi keras dan aman dilewati. Akan ada kajian khusus untuk menentukan teknologi apa yang tepat dan aman untuk terowongan di Jakarta, termasuk yang tahan gempa, karena kita berada di ring of fire,” katanya.

Payung hukum

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menghendaki agar proses kajian hukum atas proyek pembangunan terowongan multifungsi selesai bulan depan. Dengan demikian, pembangunan terowongan itu bisa dimulai pada tahun 2013.

”Rencana pembangunan jangka menengah DKI Jakarta (RPJMD) atau rencana detail tata ruang (RDTR) bisa jadi payung hukum. Saya minta bulan depan selesai pembahasannya. Setelah selesai, presentasi, lalu segera putuskan,” kata Jokowi.

Pengamat perkotaan Yayat Supriyatna menyambut baik langkah Jokowi yang akan membangun terowongan multiguna. ”Kebijakan ini harus dikawal dari awal sehingga bisa terealisasi dengan baik,” katanya.

Yayat juga senang Jokowi sudah menyadari perlunya payung hukum untuk program sebesar dan seharga lebih dari Rp 16 triliun itu.

”Harus diapresiasi langkah Jokowi untuk memasukkan terowongan multiguna dalam RDTR dan RPJMD. Tanpa payung hukum, program ini tidak akan bisa berjalan karena tidak akan bisa dianggarkan dalam APBD atau tidak akan terbit izin bagi siapa pun untuk membangunnya. Jangan sampai rencana ini hanya terhenti di tingkat wacana,” katanya lagi.

Mantan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum Siswoko Sastrodihardjo menduga, yang dimaksud Jokowi dengan deep tunnel itu adalah deep tunnel reservoir (DTR) atau waduk terowongan bawah tanah, yang fungsi utamanya untuk mengendalikan banjir.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih mempelajari secara mendetail proyek tersebut. (NEL/FRO/RAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com