Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/12/2012, 13:11 WIB
|
EditorGlori K. Wadrianto

AMBON, KOMPAS.com - Merasa kecewa karena dipermainkan Pemerintah Provinsi Maluku, sejumlah pengungsi yang mendatangi Kantor Gubernur Maluku, Selasa (11/12/2012) untuk menuntut hak mereka, akhirnya menangis.

Para pengungsi yang umumnya kaum ibu ini sebagian bahkan terlihat histeris saat bertemu dengan Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Ros Far Far di dalam Kantor Gubernur. Para pengungsi ini mempertanyakan penanganan dan penyelesaian hak mereka yang sudah 13 tahun lamanya belum juga diselesaikan.

Penjelasan Sekda Maluku ternyata tidak memuaskan. Dalam dialog tersebut, sempat terjadi ketegangan dan perdebatan sengit antara pengungsi dan Sekda. Pengungsi ngotot agar hak mereka sebagai pengungsi segera diselesaikan, namun Sekda beralasan penanganan pengungsi sudah diserahkan kepada pemerintah kabupaten kota.

Tak tahan dengan sikap pengungsi, Sekda lalu meninggalkan ruang pertemuan dan masuk ke dalam ruang kerjanya. Hal tersebut kembali membuat pengungsi kecewa dan lantas menangis. "Kita ini datang dari jauh, mau mendengar kejelasan nasib kita. Saya menangis karena saya selama ini tidak pernah mendapat bantuan pengungsi, masa sikap Sekda seperti itu kepada kami," ujar Ismiati pengungsi asal Desa Sahulauw Kabupaten Maluku Tengah sambil meneteskan air mata.

Pengungsi lainnya, Joke Siahaya (57) sambil menangis menuturkan jika Pemprov Maluku sudah tidak lagi punya nurani kemanusiaan. Dia bahkan menilai Pemprov sama sekali tidak pernah mau merasakan penderitaan pengungsi selama ini.

"Kita ini seperti dibiarkan terlantar, kita berharap pemerintah mau melihat nasib kita, namun ternyata apa yang kita dengar dari Sekda sungguh mengecewakan kita," tutur Joke.

Meski tidak ada jaminan soal penyelesaian hak dari Pemprov Maluku, para pengungsi ini tetap bertekad untuk terus memperjuangkan nasib mereka sebagai pengungsi yang sudah 13 tahun lamanya tidak terselesaikan. "Kita tetap akan berjuang untuk mendapatkan hak-hak kita, meski kita sadari Pemprov Maluku sudah tidak lagi mempedulikan nasib kita," kata pengungsi lain. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com