MAKASSAR, KOMPAS.com - Bentrokan fisik antara aparat kepolisian dan mahasiswa Universitas 45 Makassar, Senin (10/12/2012) awalnya hanya menggunakan lemparan batu. Namun bentrokan ini menjadi lebih beringas saat mahasiswa memakai panah dan petasan untuk melawan polisi.
Aksi saling lempar pun terjadi di depan kantor Kejati Sulselbar dan di atas fly over. Sementara, aparat kepolisian terus bertahan di dalam dan di depan kantor Kejati Sulselbar dengan berbekal tameng, pentungan dan senjata gas air mata.
Aparat kepolisian diserang dari dua penjuru, yakni dari Jalan Urip Sumohajo dan di atas jembatan layang. Akibat terus terdesak, ratusan pasukan anti huruhara didatangkan membantu polisi yang bertahan di kantor Kejati Sulselbar. Bantuan tersebut lalu disiagakan di seberang jalan, tepatnya di halaman Gedung Graha Pena, Makassar.
Seperti yang diberitakan, ratusan mahasiswa Universitas 45 sebelumnya melakukan aksi demonstrasi memperingati hari anti korupsi se-dunia dan hari Hak Asasi Manusia (HAM). Dalam demo itu mereka terus melempari aparat kepolisian yang berjaga di kantor Kejati Sulselbar.
Sebelumnya, Polisi telah melempaskan beberapa kali tembakan gas air mata ke arah kerumunan mahasiswa. Sejak pagi hingga siang, Jalan Urip Sumoharjo tertutup oleh aksi demonstrasi mahasiswa. Sementara itu, bentrokan antara mahasiswa dengan aparat kepolian menjadi tontonan warga yang singgah di atas jalan layang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.