Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Bom Ikan, Dua Nelayan Terluka

Kompas.com - 30/11/2012, 13:17 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com- Tanto (anak) dan Rustam (ayah), warga Kecamatan Latambaga di Jalan Lumba-lumba, Kolaka Sulawesi Tenggara merintih kesakitan karena terluka akibat ledakan bom ikan yang sebelumnya mereka rakit, untuk digunakan menangkap ikan.

Tanto kini mendapat perawatan serius dari tim medis di Rumah Sakit Benyamin Guluh Kolaka karena sekucur tubuhnya terkena serpihan kaca akibat ledakan itu. Sementara Rustam hanya mengalami luka ringan di bagian muka dan berada di rumahnya.

Sejauh ini, Rustam belum bersedia memberikan keterangan terkait kronologi kejadian yang menimpa dia dan anaknya. Ia mengaku masih merasa tertekan. "Tidak bisa saya ceritakan Pak. Di mana sekarang anak saya," ungkapnya, Jumat (30/11/2012).

Sementara itu, Rahul, tetangga korban menceritakan kalau biasanya para nelayan tradisional di hari jumat tidak keluar melaut. "Saya juga kaget kalau ada tetangga saya masuk rumah sakit. Saya kira dia itu dipukul atau bekelahi tapi setelah mendengar cerita ternyata terkena bom ikan. Kalau kronologinya saya tidak tahu persis bagaimana bisa terjadi. Hanya saja tempatnya itu di atas perahu mereka," ungkap Rahul.

Para tetangga dan keluarga korban terkesan tertutup untuk memberikan keterangan kepada media. Diduga, hal ini terkait dengan aktivitas jajaran Polres Kolaka yang sedang giat melakukan razia terhadap bahan peledak di beberapa titik yang dianggap rawan.

Pihak dari RS Benyamin Guluh hingga saat ini belum bisa memberikan keterangan karena Tanto masih menjalani perawatan. Sebelumnya dari sekitar rumah korban, polisi mengamankan dua karung besar pupuk cap matahari dan botol yang dicurigai akan dirakit menjadi bahan peledak. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com