Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Esemka Segera Diproduksi Massal

Kompas.com - 12/11/2012, 02:29 WIB

Solo, Kompas - Mobil Esemka Rajawali dan Esemka Bima desain baru akhirnya diluncurkan, Sabtu (10/11), di Solo Techno Park di Kota Solo, Jawa Tengah. Peluncuran diiringi pameran tiga hari yang menampilkan 52 mobil Esemka karya 33 sekolah menengah kejuruan dari seluruh Indonesia.

Peluncuran mobil Esemka dilakukan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo sekaligus mengabarkan kepada publik bahwa mobil itu telah lulus uji emisi dan dapat sertifikat uji tipe kendaraan sebagai syarat produksi massal. Kini, proses selanjutnya menunggu terbit surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB) dari kepolisian.

Mobil Esemka Rajawali kini tampil dengan desain lebih ramping dan aerodinamis karena bobotnya menyusut menjadi 1.300 kilogram dari semula 2.200 kilogram. Tampilan interior mobil bermesin 1.500 cc ini juga lebih rapi dan elegan. Demikian pula dengan Esemka Bima yang bertipe minitruk bermesin 1.090 cc.

”Ada lebih dari 200 vendor dan pemasok untuk suku cadang. Industri atau usaha kecil dan menengah ini juga bermitra dengan SMK sehingga siswa punya kesempatan berpraktik,” kata Direktur Pelayanan dan Pengembangan Solo Techno Park Gampang Sarwono.

Diproduksi 2013

Tahap awal, mobil Esemka akan diproduksi 100 unit tiap bulan, mulai tahun 2013. Komponen mesin mobil Esemka sebanyak 70 persen dibuat di dalam negeri. Untuk bagian badan dan lainnya, 50 persennya buatan lokal. Sisanya dikerjakan bekerja sama dengan produsen otomotif asal China, Chery.

”Kami membangun merek nasional, asli Indonesia. Kalau dibangun dari nol butuh dana sangat besar sehingga beginilah cara kami, bermitra dengan UKM dan perusahaan otomotif seperti Chery. Mengapa dengan perusahaan China karena mereka yang menyatakan minatnya bekerja sama,” ungkap Gampang.

Sabtu lalu, pengunjung pameran memadati lokasi. Mereka pun bisa melakukan uji kendaraan mobil-mobil produksi siswa SMK, seperti karya SMK Negeri 4 Jakarta berupa minitruk bermesin diesel hibrid dengan hidrogen. Mobil ini diklaim irit konsumsi bahan bakar.

Ada pula pengunjung yang antusias membeli mobil Esemka. ”Sejak belum uji emisi, saya sudah mendaftar ingin beli Esemka Rajawali karena produk nasional. Siapa yang akan memakai kalau bukan kita. Uangnya juga tak lari ke mana-mana, tapi ke kas negara,” kata pengunjung, Sugeng Haryadi (60), warga Solo.

Menurut Gampang, mobil Esemka Rajawali tipe sport utility vehicle (SUV) rencananya dibanderol Rp 140 juta lengkap dengan mesin pendingin, kantong udara, auto brake system, dan power steering. Sementara Esemka Bima rencananya dihargai Rp 65 juta-Rp 75 juta. Harga kedua jenis mobil itu sudah termasuk pajak. (EKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com