YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Robot kapal tanpa awak karya mahasiswa UGM berhasil meraih juara II dalam Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2012 yang diselenggarakan Universitas Diponegoro (Undip) di Pantai Kartini Jepara pada 30 Oktober lalu. Robot kapal tanpa awak yang diberi nama Safinah One itu meraih juara II dalam kompetisi yang diikuti lebih dari 40 perguruan tinggi di Indonesia.
Perguruan tinggi yang berpartisipasi di antaranya, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Surabaya, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Universitas Hasanuddin, UGM, dan Universitas Indonesia. Dalam kontes tersebut, dipertandingkan dua kategori, yaitu autonomous dan remote controle. Robot Safinah One berhasil menang dalam kategori autonomous.
Ketua tim robot, Malik Khidir, mengatakan, robot Safinah One merupakan robot kapal tanpa awak yang dirancang untuk dapat memantau dan menjaga pertahanan serta keamanan wilayah perairan laut Indonesia.
"Idenya, kami membuat robot yang bisa digunakan untuk mengawasi wilayah laut Indonesia, terutama di wilayah perbatasan untuk menggantikan prajurit yang berpatroli. Sementara ini jangkauan jelajah robot baru 1 kilometer," kata Malik, Senin (5/11/2012) di Lembah UGM saat melakukan demo uji coba robot di hadapan para wartawan.
Robot Safinah One dirakit dari berbagai komponen, seperti single board computer (SBC), motor Brushless, electronic speed control (ESC) dengan daya 2.200 kilovolt, mikrocontroler mbed, serta radiator. Robot ini juga lengkapi dengan dua buah kamera untuk melihat kondisi sekitar.
"Robot kami dapat dijalankan dengan dua menu, yaitu dengan maupun tanpa remote controle. Untuk bahan bakarnya, kami menggunakan 3 buah baterai litium poliner dengan tegangan 12 volt," ujarnya.
Menurut Malik, penggunaan SBC sebagai pemroses data dan citra menjadi keunggulan yang tidak dimiliki oleh tim lainnya. Selain efisien karena tidak memakan tempat, penggunaan SBC juga mengurangi berat beban.
"Tim lain umumnya masih menggunakan laptop, jadi memakan banyak tempat," katanya.
Dalam kontes tersebut, lanjut Malik, robot harus melewati dua tahapan tes, yakni tes lintasan speed dan manuver. Dalam lintasan speed, robot Safinah One merupakan satu-satunya robot yang berhasil sampai hingga garis finis.
"Tes speed dilakukan di laut, yaitu di Pantai Kartini. Tantangannya cukup berat, selain cuaca yang tidak bersahabat, ombaknya juga besar dan anginnya cukup kencang sehingga sangat memengaruhi kestabilan kapal. Tetapi, alhamdulilah robot kita satu-satunya yang bisa mencapai finis dalam waktu 24 detik," urainya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.