Ngajak "Ngedate", Motif Baru Aksi Perampokan

JAKARTA, KOMPAS.com - Komplotan pencurian kendaraan bermotor (ranmor) Kembangan melakukan aksinya menggunakan modus baru dengan mengajak kencan teman prianya. Modus ini menggunakan seorang wanita untuk menjadi umpan tindakan perampokan.

"Ini merupakan modus baru, pakai wanita untuk memancing korban, kemudian pelaku merampas harta dan menganiaya korban," kata Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi di Mapolrestro Jakarta Barat, Jumat (2/11/2012).

Hengki mengatakan, peristiwa yang terjadi pada 18 September 2012 lalu bermotif yang mereka gunakan dengan cara memanfaatkan salah seorang tersangka wanita untuk menghubungi korban dan mengajak berkenalan. Setelah tersangka wanita dan korban bertemu, dia mengajak korban berjalan ke tempat yang sepi.

Hengki menuturkan, setelah korban diajak berkeliling, tersangka lainnya mengikuti korban dari belakang. Ketika sampai di tempat yang sepi, tersangka wanita meminta korban untuk menghentikan motornya. Saat itulah tersangka lainnya datang dan menuduh korban ingin berbuat mesum. Korban yang tidak terima atas tuduhan tersebut langsung pergi meninggalkan tersangka wanita.

Saat berada di sekitar Puri Kembangan, pelaku melihat korban tengah mengendarai sepeda motornya. Akhirnya pelaku mengejar dan menangkap korban. Hengki mengatakan, setelah menangkap korban, motornya mereka ambil dan korban diajak ke Copolas, Kembangan dan dipukuli.

Di Copolas, pelaku marampas handphone korban, dompet berisi STNK, dan uang tunai Rp 100.000. Kemudian korban ditinggalkan di tempat tersebut.

Setelah proses penyelidikan, polisi meringkus enam pelaku perampokan di Kembangan, Jakarta Barat pada Selasa (300/10/2012). Sedangkan saorang wanita yang menjadi umpan perampokan belum dapat ditangkap polisi dan masih dalam daftar pencarian orang.

Hengky mengungkapkan, dia meminta masyarakat untuk berhati-hati dengan modus seperti ini. Peran waspada masyarakat mampu mengurangi tindakan kriminalitas.