Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Amankan 20 Ton BBM Ilegal

Kompas.com - 02/11/2012, 00:55 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Aksi penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) kian marak di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Bahkan modusnya pun kian berani, misalnya menggunakan jasa angkutan resmi dan memalsukan segel resmi Pertamina.

Modus ini terungkap ketika aparat Kodim 1412 Haluoelo, Kolaka menangkap empat mobil jasa angkutan PT Daeng Prasetya Perkasa yang mengangkut BBM solar industri di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, yang diduga akan menyelundupkan BBM.

Komandan Kodim 1412 Haluoleo Kolaka, Letkol Inf Y Krisnajaya Syaiban mengatakan BBM ilegal tersebut akan dikirim ke beberapa perusahaan pertambangan nikel di Kolaka.

"Memang direncanakan solar ilegal itu akan dibawa ke beberapa perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah Pomalaa ini. Kebanyakan perusahaan tambang enggan menggunakan BBM Industri seperti yang telah ditetapkan pemerintah. Jadi mereka menggunakan BBM ilegal," kata Krisna kepada wartawan, Kamis (01/11/2012).

Dia menambahkan dalam satu mobil tangki itu terdapat 5.000 kilo liter yang seluruhnya merupakan solar subsidi yang diperoleh dari SPBU.

"Setelah kami meminta surat resmi angkutan dari depot pertamina serta faktur pemesanan solar, para sopir mobil ini tak bisa menunjukkan. Maka kita amankan. Apalagi pemilik jasa angkuan tidak bisa menjelaskan dari mana asal solar sebanyak itu," papar Krisna.

Dari hasil pemeriksaan, lanjut Krisna, BBM ilegal ini didapat dengan membeli dari sebuah SPBU. Agar tidak mencurigakan, mereka ikut mengantre dan melakukan pembelian secara bertahap.

"Warga yang ikut antre di SPBU mengumpulkan dan melempar solar itu ke satu orang, setelah terkumpul dalam jumlah banyak barulah disuplai ke perusahaan tambang." papar Krisna menerangkan proses pembelian solar bersubsidi itu.

"Yang kita temukan dan langsung diamankan ini semua empat tangki, berarti ada 20.000 kilo liter atau setara dengan 20 ton, maka rugilah masyarakat yang menggunakan solar subsidi. Inilah sebabnya antrean  BBM di Kolaka tidak pernah selesai," tukasnya.

Lebih jauh Krisna mengatakan mobil jasa angkutan ini memang kerap terlihat memasuki areal pertambangan di Kolaka dan sekitarnya.

"Kita tidak ingin ambil risiko dengan mempermainkan temuan ini. Sekarang, kami sedang mengerjakan berkas temuannya dan segera kami limpahkan ke Polres Kolaka untuk diproses lebih lanjut. Karena proses penyidikan adalah kewenangan Polisi," tambahnya.

Menurut data koramil setempat, penangkapan ini adalah yang terbesar sepanjang 2012.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com