Sekolah ini juga mengajarkan perakitan CNC milling kepada siswa. Sekolah memulai dari perakitan, kemudian mengembangkannya dengan memasukkan komponen lokal.
Misalnya, dalam pembuatan mesin CNC bermerek Focus Esemka, komponen lokal bisa mencapai 60 persen. Mesin yang harga di pasaran Rp 600 juta bisa dibuat lebih murah sekitar Rp 200 juta (30 persen) dari harga jual di pasaran.
Menurut Martono, perakitan dengan memasukkan komponen-komponen yang bisa diproduksi lokal terus dikembangkan SMKN 2 Surakarta dalam bagian pendidikan berbasis produksi. Cara ini diyakini bisa menginspirasi siswa berinovasi dan mengembangkan industri komponen yang bisa dikerjakan di tingkat SMK dan UKM.
Selain teknik otomotif, permesinan, dan teknik komputer dan informatika yang mampu berkembang dalam skala industri, sekolah ini menguatkan pendidikan dalam program keahlian lain seperti teknik konstruksi kayu, teknik konstruksi batu dan beton, teknik gambar bangunan, teknik instalasi tenaga listrik, dan teknik audio video.