Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditipu Ratusan Juta Dollar, Emperor Mines Lapor ke Polri

Kompas.com - 25/10/2012, 21:40 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Emperor Mines Pty Ltd berinisial BAG melaporkan kasus penipuan dan penggelapan uang yang dialami perusahaannya sebanyak 100.925.884 dolar Australia. Direktur dari perusahaan asal Australia ini melaporkan Direktur Utama PT Indo Multi Niaga (PT IMN) berinisial ARN dan Direktur PT IMN yakni MMA.

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Agus Rianto mengungkapkan, laporan tersebut diterima penyidik Badan Reserse Kriminal Polri pada 3 Oktober 2012. "Penanganan kasus penipuan atau penggelapan uang yang melibatkan direktur utama dan direktur PT IMN dilaporkan oleh perusahaan Emperor Mines di Banyuwangi. Ini antar suatu perusahaan," terang Agus di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/10/2012).

PT IMN diketahui merupakan perusahaan pertambangan yang mengeksplorasi emas di Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi, Jawa Timur. Kasus ini diduga terjadi pada Mei 2012. Saat itu Emperor memberikan dana jutaan dollar itu dalam rangka partisipasi pendanaan proyek Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur dan untuk perjanjian pemegang saham.

Dalam perjanjian pemegang saham itu, keduanya sepakat akan mengalihkan status PT. IMN menjadi perusahaan milik asing dan memberikan 80 persen saham PT. IMN kepada Emperor atau SingCo (pihak yang ditunjuk). Namun, dalam prosesnya, PT IMN secara sepihak telah mengalihkan 80persen saham tersebut pada pihak ketiga.

Atas laporan tersebut, penyidik Bareskrim Polri telah menyita barang bukti berupa setoran pembayaran tagihan, serta dokumen-dokumen terkait antara pihak Emperor Mines dan PT IMN. Selain itu penyidik juga telah memeriksa sebanyak tiga orang yakni pihak pelapor, salah satu direktur, dan CEO perusahaan Emperor.

Pemeriksaan saksi berikutnya, ditambahkan Agus, sekitar bulan November. "Saudara EZ akan diperiksa. Namun, minta waktu, mungkin awal November pemeriksaannya," kata Agus.

Tanggapan PT IMN terkait laporan ini baca Pengacara: Sengketa IMN dan Emperor Bukan Perkara Pidana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com