Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelayanan Prameks Lumpuh

Kompas.com - 25/10/2012, 02:48 WIB

 

YOGYAKARTA, KOMPAS - Layanan transportasi Kereta Rel Diesel Elektrik Prameks lumpuh, setelah tergulingnya kereta Prameks 213, Selasa (23/10) petang kemarin, di Kalasan, Sleman. Padahal, setiap hari Prameks menjadi moda transportasi vital yang mampu mengangkut rata-rata 6.000-8.000 penumpang.

Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (PT KAI Daop) VI Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan, tidak ada lagi kereta pengganti Prameks yang bisa beroperasi. Sebab, satu rangkaian cadangan kereta Prameks kini juga sedang diperbaiki di Balai Yasa Yogyakarta.

”Melihat kondisi kereta Prameks 213 yang terguling kemarin sepertinya kereta sulit diperbaiki. Bodi dan perangkat elektriknya rusak berat sehingga bakal sulit untuk diperbaiki,” ujarnya, Rabu (24/10), di Yogyakarta.

Proses pemindahan kereta Prameks membutuhkan waktu hingga lebih dari 6,5 jam. Jalur rel Solo-Yogyakarta baru bisa dilalui pada Rabu (24/10) pukul 06.30.

Dengan tidak beroperasinya kereta Prameks 213, praktis kereta andalan rute Yogyakarta-Solo ini tidak bisa lagi melayani. Padahal setiap hari kereta ini bisa melayani hingga 14 trip.

Bahkan, kereta dari dan ke Kota Solo terlambat lebih dari enam jam. Semua perjalanan Prameks dari Solo sepanjang hari Rabu sebanyak enam kali juga dibatalkan.

Pada bulan ini, kerusakan kereta jenis KRDE tidak hanya Prameks. KRDE lainnya, seperti kereta Maguwo Ekspress (Purwokerto-Yogyakarta), Railbus Batara Kresna (Sukoharjo-Yogyakarta), dan Madiun Jaya AC (Yogyakarta-Madiun), juga rusak. KRDE buatan PT Inka Madiun.

”Sekarang tinggal tersisa satu KRDE, yaitu kereta Madiun Jaya non-AC yang beroperasi dua kali sehari. Rencananya kami akan meminjam KRDE Kaligung dari PT KAI Daop IV Semarang untuk menggantikan kereta Prameks, tetapi belum tahu kapan bisa direalisasikan,” tambahnya.

Pakar perkeretaapian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Taufik Hidayat, menyebut ada kesalahan desain dalam pembuatan KRDE Prameks. ”Dalam memodifikasi, banyak komponen kereta yang tidak diganti. Selain itu, setelah kereta diserahkan PT Inka Madiun ke PT KAI, komponen sumber daya manusianya juga tidak disiapkan,” ujar Taufik.

Tidak heran jika di lapangan kereta Prameks tidak bisa beroperasi optimal dan sering kecelakaan. ”Sejak tahun 2007, saya sudah meminta PT KAI menghentikan pengoperasian kereta Prameks karena kereta ini mengalami kesalahan desain. Tetapi, modifikasi jenis kereta seperti ini justru malah dilanjutkan,” paparnya. (ABK/EKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com