Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedor Kaca, Pendukung Calon Diusir

Kompas.com - 21/10/2012, 20:18 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Kegaduhan mewarnai acara penyampaian visi-misi calon bupati dan wakil bupati Probolinggo, Jawa Timur dalam rapat paripurna istimewa DPRD, Minggu (21/10/2012). Pendukung pasangan calon yang berada di balkon, yang sebenarnya dikhususkan bagi wartawan, mencemooh dan menggedor kaca tatkala pasangan lawan membacakan visi dan misinya.

Awalnya, pasangan Tantri Hasan Aminuddin-Timbul Prihanjoko (Hati) menjelaskan visi-misinya. Visi dan misi pasangan bernomor urut satu ini berkutat pada soal ekonomi kerakyatan. Lalu, giliran pasangan Salim Qurays-Agus Setiawan (Bagus) nomor urut 2, membacakan visi-misinya yang banyak menyinggung soal pelayanan kesehatan dan pendidikan. Lalu terakhir, pasangan nomor urut 3 Kusnadi-Wahid Nurrahaman, yang mengedepankan akhlaq seorang pemimpin jika terpilih dalam Pilkada pada 8 November nanti.

Ketika pasangan Hati menyampaikan visi-misi, pendukung Hati yang dominan memberikan tepuk tangan dan meneriakkan nama Tantri. Begitu Salim yang memaparkan visi misi, pendukung Hati di atas balkon berteriak-teriak, mencemooh Salim hingga pemaparannya selesai. Sebagian dari mereka bahkan menggedor kaca balkon hingga menimbulkan suara gaduh. Kegaduhan itu membuat sejumlah polisi naik ke atas balkon.

Tiba giliran pasangan Kawan membacakan visi-misinya, potensi keributan mulai dibaca polisi. Pendukung Kawan di atas balkon kalah banyak ketimbang pendukung Hati. Karenanya, sejumlah polisi dipimpin langsung oleh Wakapolres Kompol Sucahyo Hadi dan Kabag Ops Kompol Hadi Prayitno, meminta pendukung Hati dan Kawan untuk turun dari balkon, kecuali wartawan. Para pendukung Hati dan Kawan tersebut akhirnya turun semua.

Soal "pengusiran" pendukung Hati oleh polisi di atas balkon, ditanggap santai oleh Ketua DPRD sekaligus Ketua Tim Sukses Hati Ahmad Badawi. Dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak keamanan, dalam hal ini kepolisian. "Itu sudah diatur keamanan. Polisi yang paling tahu bagaimana menjaga keamanan, jadi kita percayakan kepada mereka," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com