Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimi Menghilang Dibawa Teman Facebook-nya?

Kompas.com - 19/10/2012, 10:57 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perasaan duka masih bergelayut di hati pasangan suami istri Suparsih (28) dan Sarifudin (30). Supadmi (25), atau yang akrab disapa Mimi, adik kandung Suparsih, tak juga hadir di antara keluarga kecil tersebut. Sepuluh hari sudah Supadmi menghilang, padahal ia akan melangsungkan pernikahannya.

Kamis (18/10/2012) petang, pasangan suami istru itu melapor ke Mapolsek Jatinegara untuk kedua kalinya. Sehari sebelumnya, Rabu, mereka mendapat titik terang keberadaan Mimi karena adik tetangga mereka yang melihat Mimi di Stasiun Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Pikiran keduanya pun melayang jauh ke periode beberapa waktu lalu, saat Mimi sempat menyebut Kota Bekasi dari mulutnya.

"Sebelum puasa Lebaran, Mimi pernah bilang mau pindah kontrakan sekaligus pindah kerjaan di pabrik di Bekasi. Dia ditawarin kerja di sana sama teman Facebook-nya. Dia tinggal di Bekasi juga. Ingat begitu kok saya langsung berpikir ke arah sana," ujar Sarifudin, kakak ipar Mimi.

Saksi melihat seorang wanita lugu dengan sweater coklat, rambut panjang, dan kulit sawo matang, persis dengan ciri-ciri Mimi setelah menghilang, tengah menangis di tepi jalan sambil dikerubuti orang. Sayangnya, peristiwa itu terjadi pada Senin siang dan secara berantai disampaikan ke Suparsih pada Rabu.

Mendapat titik terang, keduanya langsung bergerak ke tempat Mimi terakhir terlihat. Betul saja, beberapa pedagang yang berada di dekat tempat Mimi terakhir terlihat membenarkan foto yang dibawa Suparsih dan suaminya adalah wanita menangis pada Senin lalu di tempat itu. Kecurigaan keluarga bertambah luas ketika saksi pedagang menuturkan, di tengah-tengah kondisi menangis, seorang pria bertubuh tinggi dengan rambut gondrong menghampirinya. Tak beberapa lama, pria gondrong itu membawa Mimi pergi dari lokasi itu, tak tahu ke mana. Titik terang itu seakan redup kembali.

"Setelah puasa itu, saya sempat lihat juga beberapa kali teman Facebook-nya nganterin Mimi ke rumah. Terus main di warnet-nya Mimi. Kecurigaan saya makin kuat karena dia juga orangnya gondrong dan tinggi. Susah saya buat enggak mikir negatif," lanjut Sarifudin.

Bukan masalah pernikahan

Hilangnya Mimi sejak Senin (8/10/2012) lalu memang membuat keluarga asal Boyolali, Jawa Tengah, itu begitu terpukul. Sejumlah tanya muncul di benak keluarga, mengapa wanita yang dikenal bertanggung jawab tersebut menghilang tanpa alasan jelas. Rencana pernikahan dengan pemilik warnet, tempat Mimi bekerja, terancam gagal karena musibah tersebut.

"Tapi keluarga yakin, dia kabur bukan karena mau dijodohin atau apa sama si Syahriul (calon pengantin pria). Orang sudah pacaran tiga tahun, terus nikah juga si Mimi yang minta. Ini bukan masalah pernikahan," ujar Sarifudin.

Keberadaan pria yang dikenal Mimi melalui Facebook tersebut juga diketahui oleh sang calon pengantin pria. Mimi yang dikenal terbuka pernah menceritakan dirinya memiliki teman pria di dunia maya. Namun, Mimi kemudian menjauh dari pria itu karena pria tersebut menyatakan jatuh cinta kepada Mimil, sementara Mimi harus melangsungkan pernikahan dengan Syahriul kurang dari sepekan kemudian.

"Saya sudah bilang latar belakang ini ke polisi. Katanya, kita bisa saja curiga, tapi harus punya bukti. Kita diarahkan koordinasi ke Mapolres Bekasi Kabupaten, apa sajalah kita lakukan biar Mimi kembali," ujar Sarifudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com