Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR: Perketat Seleksi Hakim!

Kompas.com - 18/10/2012, 06:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penangkapan hakim PW yang sedang berpesta narkotika di sebuah tempat hiburan malam oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) menambah daftar panjang hakim-hakim nakal yang ada di negeri ini.

Catatan hitam para pengadil di meja hijau itu pun akan berdampak pada antipati masyarakat terhadap lembaga peradilan. Hal tersebut dinyatakan anggota Komisi III DPR  dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil, Rabu (17/10/2012), di Jakarta.

"Kepercayaan terhadap lembaga peradilan rendah. Dengan temuan hakim nyabu, hakim terima uang yang diperiksa dan disidangkan ini membuat lembaga peradilan turun tingkat kepercayaannya," ujar Nasir.

Dia melihat persoalan banyaknya hakim nakal di negeri ini terletak di hulu, yakni pada tahapan seleksi. Seleksi calon hakim yang ada saat ini dinilai longgar dan hanya menimbang aspek akademis dan formal saja.

"Padahal, rekam jejak itu penting. Menurut Mahkamah Agung (MA), profile assessment hakim juga mereka selalu jawab yang bagus-bagus saja," kata Nasir.

Oleh karena itu, Nasir menyarankan agar seleksi calon hakim diperketat. "Persoalannya ada di rekrutmen. Oleh karena itu, untuk memperbaikinya, harus diperketat. Seleksi tidak hanya sebatas pengetahuan, visi, dan misi, tetapi juga melihat integritas. Selain visi-misi, harus lihat integritas dan komitmen untuk menjadi hakim yang lurus," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, hakim Pengadilan Negeri (PN) Bekasi PW ditangkap tim Badan Narkotika Nasional di ruang karaoke 331 Illigals Hotel and Club, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Selasa (16/10/2012) pukul 17.00 WIB.

Saat ditangkap, PW sedang bersama dua laki-laki dan empat perempuan. Petugas menemukan sabu dan ekstasi dari ruangan itu. Diyakini, PW saat itu mengadakan pesta narkotika.

PW ditahan dan diperiksa di BNN. Hakim PW mengaku mengeluarkan uang sekitar Rp 11 juta untuk membeli narkotika dan menyewa kamar karaoke di tempat hiburan malam ternama itu. Dari tempat karaoke itu, PW membeli 20 butir ekstasi dan beberapa gram sabu menggunakan uangnya sendiri.

Berita-berita terkait bisa diikuti di topik: Pesta Narkoba, Hakim PW Ditangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Nasional
    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

    Nasional
    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

    Nasional
    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Nasional
    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    Nasional
    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Nasional
    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

    Nasional
    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Nasional
    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Nasional
    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com