Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes, Puluhan Jurnalis Bone Demo Denpom

Kompas.com - 17/10/2012, 19:28 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis

BONE, KOMPAS.com — Kecaman atas aksi kekerasan terhadap jurnalis oleh oknum anggoa TNI AU di Riau meluas. Puluhan jurnalis di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, berunjuk rasa di Markas Detasemen Polisi Militer (Denpom) VII/III Wirabuana mengecam pemukulan yang dilakukan oknum TNI AU Riau terhadap sejumlah jurnalis yang meliput jatuhnya pesawat tempur Hawk 200 milik TNI AU, Rabu (17/10/2012).

Unjuk rasa yang diawali dengan aksi long march sambil berorasi menuju Markas Denpom ini sempat diwarnai adu mulut antara puluhan pungunjuk rasa dan sejumlah personel Denpom yang melakukan penjagaan. Hal itu lantaran sejumlah jurnalis nekat menggelar orasi di dalam Markas Denpom.

Sambil berorasi, puluhan jurnalis menggelar aksi pencopotan ID card sebagai simbol kekecewaan terhadap oknum TNI AU yang dinilai mencederai aktivitas jurnalistik.

Pengunjuk rasa diterima langsung oleh Komandan Denpom VII/III Wirabuan Letkol CPM Sudarto. Sudarto menyatakan bahwa yang berhak memproses pelaku kekerasan terhadap jurnalis di Riau adalah Markas TNI AU di Makassar.

"Tolong tenang, kami di sini tidak berhak memproses. Yang berhak itu Markas Angkatan Udara di Makassar sana. Namun, terkait dengan peristiwa ini, saya berjanji akan mencegah tindakan anarkis aparat kepada wartawan," ujar Sudarto.

Seusai menggelar orasi di Markas Denpom, puluhan jurnalis kemudian melanjutkan aksinya di perempatan Jalan Orde Baru-Petta Ponggawae sambil membakar ban bekas dan aksi teaterikal.

"Kami menuntut agar oknum tentara yang melakukan pemukulan terhadap jurnalis di Pekanbaru, Riau, segera dituntut karena sudah melangar Undang-Undang Pers No 40 Tahun 1999," ujar Rico, salah seorang jurnalis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com