Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekas Lokasi Sari Club Jadi Tempat Kencing

Kompas.com - 11/10/2012, 06:55 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

ADELAIDE, KOMPAS.com — Berbagai pihak di Australia kecewa melihat bekas lokasi ledakan bom di Sari Club, Kuta, dalam peristiwa bom Bali tahun 2002 sampai sekarang belum menjadi tempat peringatan kejadian, dan malah menjadi tempat kencing.

Lokasi Sari Club tersebut sampai sekarang masih menjadi tempat parkir darurat, sementara di dinding tertulis peringatan dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia agar orang tidak kencing sembarangan di sana. "Ini bukan WC umum. Namun, wanita boleh melakukannya." Demikian tulisan di dinding tersebut seperti dilaporkan harian The Western Australia, Kamis (11/10).

"Sungguh memperihatinkan," kata Phil Britten, seorang warga Australia yang melihat lokasi Sari Club pada Rabu (10/10). Tujuh rekan Britten tewas dalam kejadian tersebut. "Saya sungguh berharap ini tidak akan terjadi. Namun, kenyataannya begitu," tambahnya.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L Sastra Wijaya, sebuah yayasan di Perth bernama Bali Peace Park Association dengan dukungan dari Pemerintah Australia dan Indonesia bermaksud membeli lokasi tersebut untuk dijadikan taman peringatan.

Ketika ide tersebut kali pertama dilontarkan, semua pihak berharap di tahun ke-10 peringatan bom Bali, tugu tersebut sudah dibangun. Kemarin di lokasi tersebut hanya tampak sebuah bendera Australia yang dipasang di pagar, dengan gambar para korban asal Australia.

"Di masa lalu kami mencoba menanam pohon di sana," kata Britten. "Beberapa pohon pisang pernah tumbuh di sana, tetapi  kemudian dicabut."

Gubernur Bali I Made Pastika mendukung langkah tersebut dengan mengatakan, lokasi kejadian ini tidak akan dibangun untuk keperluan lain, kecuali untuk tempat peringatan.

Namun, pemilik lokasi tersebut dilaporkan berulang kali menolak tawaran untuk menjual, dan meminta harga yang terlalu tinggi. Lokasi tersebut dilaporkan bernilai sekitar 1 juta dollar AS. Namun, pemiliknya minta harga tujuh kali lipat.

Perdana Menteri Australia Julia Gillard yang sudah menyatakan akan hadir dalam peringatan 10 tahun itu, Jumat (12/10), menyatakan bahwa Pemerintah Australia sudah berusaha membantu semaksimal mungkin untuk membeli tempat tersebut.

"Saya bersimpati dengan keluarga korban yang prihatin melihat lokasi kejadian yang kadang jadi tempat kencing. Kami sudah berusaha membeli tempat tersebut. Namun kenyataannya, sampai sekarang belum berhasil," kata Gillard.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com