Palu, Kompas -
Menurut Kepala Kepolisian Resor Poso Ajun Komisaris Besar Pulung Rochmadianto, dari hasil olah TKP, diidentifikasi ledakan bom rakitan di Poso ini dibuat dalam kemasan pipa paralon yang berisi lebih dari 160 potongan bijih besi. Bom rakitan ini berdaya ledak rendah dan menimbulkan kerusakan dalam radius 5 meter-10 meter. Potongan bijih besi dari bom rakitan inilah yang menyebabkan kerusakan.
Ledakan bom di Poso terjadi Selasa pukul 20.05 Wita di Jalan Tabatoki, Kelurahan Kawua, Kecamatan Poso, Kota Selatan. Bom ini meledak di garasi mobil di rumah Okri Mamuaya (48), PNS di Dinas Pekerjaan Umum Poso. Suara ledakan terdengar hingga radius 2 kilometer.
Ledakan terjadi saat pemilik rumah menonton televisi bersama istrinya, Sherly Lengkey. Ledakan ini menyebabkan kendaraan jenis Toyota Avanza bernomor polisi DN 332 EY mengalami kerusakan pada bagian belakang. Kerusakan juga terjadi pada kaca jendela rumah di bagian depan serta plafon rumah di bagian teras yang bocor,” papar Kapolres Poso.
Meti Rundubelo (35), warga Kelurahan Kawua, mengaku ledakan yang terjadi saat itu membuat warga terkejut dan panik. ”Saya melihat dua orang berboncengan sepeda motor seperti berusaha melarikan diri dari lokasi saat ledakan terjadi,” katanya.