Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Suriah, 835 WNI Sudah Dipulangkan

Kompas.com - 10/10/2012, 14:42 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, pihaknya sudah memulangkan sekitar 835 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Suriah menyusul meluasnya konflik di negara itu. Selain upaya pemulangan WNI, Kementerian Luar Negeri saat ini juga masih berusaha melakukan diplomasi politik di tingkat Persatuan Bangsa-bangsa (PBB).

"Kami informasikan bahwa melalui proses selama beberapa waktu terakhir ini telah dipulangkan WNI dari Suriah sebanyak 835 orang melalui proses yang difasilitasi oleh pemerintah," ujar Marty, Rabu (10/10/2012), dalam rapat kerja dengan Komisi I, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan.

Selain melakukan pemulangan langsung, Marty menjelaskan, sejumlah warga negara Indonesia di Suriah yang masih ada di negeri itu juga sudah diberikan sejumlah kemudahan. Sementara itu, Marty menuturkan, pemerintah Indonesia juga terus melakukan upaya komunikasi politik di Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) dalam rangka mencari solusi damai konflik Suriah. Konflik yang terjadi di Suriah, sebut Marty, tidak hanya mengganggu stabilitas keamanan dan ekonomi di negara itu saja tapi sudah merembet menjadi konflik wilayah dengan sikap Suriah yang melanggar batas teritori.

"Penyelesaian isu Suriah, dilakukan mulai dari tingkat kepala negara, Sekretaris Jenderal PBB, dan negara-negara anggota DK PBB. Komunikasi dilakukan untuk upaya segera menghentikan jatuhnya korban sipil sipil," kata Marty.

Seperti diberitakan, pemberontakan bersenjata di Suriah meningkatkan kekerasan dengan negara tetangganya, Turki, yang merupakan anggota NATO. Seperti diketahui, pada Minggu (7/10/2012), militer Turki membalas tembakan setelah serangan roket diluncurkan dari Suriah dan menghantam Akcakale, kota di Turki yang berbatasan dengan wilayah Suriah. Tidak ada korban dalam insiden Minggu lalu, namun pada Rabu (3/10/2012), lima warga Akcakale tewas akibat serangan dari Suriah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com