Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembakau Menumpuk di Gudang

Kompas.com - 10/10/2012, 03:53 WIB

Temanggung, Kompas - Puluhan ton tembakau hasil panen tahun ini menumpuk di gudang petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Selain karena harga rendah, hal itu juga karena petani tidak dapat menembus gudang pabrik rokok. Pabrik rokok telanjur menutup jadwal pembelian tembakau.

Ny Mulyono, petani asal Desa Selopampang, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung, mengatakan, saat ini dia masih menyimpan 4 ton daun tembakau basah hasil panen seminggu lalu di gudang rumahnya.

”Saat ini saya masih menyimpan 250 keranjang tembakau rajangan. Namun, saya belum tahu akan menjualnya ke mana,” ujarnya, Senin (8/10).

Satu keranjang biasanya berisi sekitar 50 kilogram (kg) tembakau rajangan. Jika Ny Mulyono memiliki 250 keranjang, itu berarti ada sekitar 12,5 ton tembakau rajangan. Tembakau hasil panennya ini belum laku terjual kepada pihak pedagang ataupun perwakilan pabrik rokok karena pihak pabrikan untuk sementara menutup jadwal pembelian.

Petani lainnya sudah coba menawarkan tembakau mereka kepada pedagang, perwakilan dari pabrik. Namun, pabrik hanya ingin membeli sebagian tembakau yang dibawa dengan harga yang sangat rendah, yaitu Rp 15.000-Rp 20.000 per kg. Harga Rp 15.000-Rp 20.000 per kilogram tersebut bahkan tidak menutup biaya untuk merajang dan biaya angkut dari rumah ke pabrik.

Biaya merajang dan mengantarkan tembakau ke pabrik mencapai Rp 800.000 per keranjang, sedangkan harga tembakau rajangan per keranjang hanya Rp 750.000.

Samsul, petani asal Kecamatan Tembarak, mengatakan, rendahnya harga tembakau rajangan kali ini merugikan petani dan tidak mampu menutup biaya modal yang dikeluarkan untuk bertani tembakau. Untuk menanam 14.000 tanaman tembakau, dia mengeluarkan Rp 10 juta. Dengan kondisi harga saat ini, dia pesimistis mampu menutup separuh dari biaya tersebut. Dia masih menyimpan 1,25 ton tembakau rajangan di gudang. (EGI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com