Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta "Kotak-kotak", Parepare "Didu-didu"

Kompas.com - 24/09/2012, 18:57 WIB
Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin

Penulis

PAREPARE, KOMPAS.com - Atribut kampanye baju bermotif kotak-kotak yang dipakai pasangan calon gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) menginspirasi bakal calon wali kota di Parepare, Sulawesi Selatan. Namun motif bajunya bukan "kotak-kotak", melainkan "didu-didu" atau bermotif belang.

Motif baju didu-didu ini dipakai bakal calon Wali Kota Parepare HA Rahman Saleh (Arsal). Pakaian didu-didu dimaksudkan untuk mendapat simpati dari masyarakat. Bahkan pendukung Arsal juga membentuk komunitas yang disebut Arsal Fans Comunity (AFC).

Rahman Saleh usai mengenakan baju didu-didu yang diberikan warga menyampaikan bahwa ikon didu yang sudah melekat pada gambar balihonya sebagai perwujudan kesederhanaan dan kebersamaan.

"Awalnya saya gunakan itu pada saat Hut Kota Parepare, 17 Februari, lalu. Dimana saat itu saya mau memasang baliho ucapan HUT Kota Parepare, terus terpikirkan menggunakan baju kaos didu-didu dengan simbol sebagai bentuk kesederhanaan, dekat masyarakat sebagai wujud kebersamaan," ungkap Arsal, Senin (24/9/2012).

Launching pakaian didu-didu oleh Komunitas Didu-didu for Arsal (KDA) itu digelar di Kelurahan Ujung Baru dan dihadiri puluhan warga Lorong Asmara, Kebun Sayur, Kelurahan Ujung Baru, Kecamatan Soreang. Arsal di mata warga yang hadir dianggap sosok calon pemimpin yang bisa membawa pembaharuan di Kota Parepare ke depan.

"Arsal adalah harapan kami (rakyat) di Parepare. Karena figur ini memiliki komitmen dan keteladanan yang patut diperjuangkan pada Pemilihan Wali Kota tahun depan," ungkap Yusuf, salah seorang warga yang hadir dalam lauching itu.

Terbentuknya KDA diawali karena spontanitas masyarakat yang melihat Rahman Saleh sebagai sosok yang lurus dan memiliki kebersamaan yang kuat terhadap siapa saja. "Didu-didu itu kami simbolkan sebagai bentuk yang lurus. Kita lihat track record pak Arsal selama ini adalah orang lurus dan punya rasa sosial yang tinggi dengan tidak membeda-bedakan siapa pun orang itu," kata Mulyadi, selaku Ketua KDA.

Mulyadi mengatakan, komunitas didu-didu yang dibentuk yang ditandai dengan penyerahan dan pemakaian baju didu-didu kepada Arsal pada acara launching, sebagi bentuk simpati dan dukungan masyarakat di Pemilihan Wali Kota Parepare mendatang.

"Ini hanya spontanitas kita, karena simpati terhadap Arsal. Jadi komunitas ini hadir sebagai dukungan kami terhadap Arsal pada Pilkada Parepare," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com