Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gresik Punya Batik Herbal

Kompas.com - 24/09/2012, 05:50 WIB

Gresik, Kompas - Menyambut Hari Batik 2 Oktober mendatang, komunitas pencinta batik di Gresik, Jawa Timur, Sabtu (22/9), meluncurkan batik herbal. Bahan pewarna batik menggunakan bahan yang berasal langsung dari alam, seperti kunyit, jati, nangka, kopi, beluntas, kenikir, kangkung, secang atau kesumba.

Proses membatik dilaksanakan di bantaran Sungai Kalitengah di Desa Wringinanom, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik. Selain menumbuhkan kecintaan terhadap budaya batik, kegiatan ini juga mengandung pesan untuk melestarikan lingkungan. Tema-tema batik pun banyak mengenai alam seperti motif ikan-ikan, loh bandeng.

Membatik di sekitar bantaran sungai dengan pewarna alami diharapkan menjadi wisata ekologi. Di lokasi pembatikan, tidak hanya dikenalkan pada teknik membatik, tetapi juga pada bahan-bahan dari alam.

Penggagas batik di Sanggar Rumpaka Mulya, Desa Wringinanom, Anang Samsul Arifin, menuturkan pengunjung dapat belajar membatik.

Di bantaran daerah aliran Sungai Kalibrantas itu warga dan pengunjung bisa mengembangkan batik menggunakan pewarna alami dari akar mengkudu, kulit pohon salam, biji kesumba keling, dan akar atau kulit batang mangga. Penggunaan warna alami mengurangi pencemaran.

Motif

Saat ini ada empat motif batik khas Kali Brantas yang dikembangkan. Motif Kerto Waluyo mengandung arti kembali pulih dan menggambarkan keseimbangan alam berupa utuhnya rantai ekosistem sungai, yang menunjukkan pulihnya kualitas air Kali Surabaya.

Motif Tirto Waluyo melambangkan air sumber kehidupan, kemuliaan, dan kualitas hidup yang menjamin keberlangsungan makhluk lainnya.

Motif Puspo Condro Waluyo punya makna keberagaman tumbuhan di alam. Indikator kualitas lingkungan.

Motif Rumpoko Mulyo melambangkan keselarasan alam dan manusia yang membawa kemuliaan harmoni Bumi.

Salah seorang penggiat dari Komunitas Batik, Monique Perju, menuturkan, dia bersama tim sering keliling Jawa Timur untuk berbagi tentang batik. Namun, membatik dengan suasana harmoni alam dan dilakukan di tepi sungai hanya ada di Wringinanom. (ACI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com