Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini Misi Diplomatik AS Ditutup

Kompas.com - 21/09/2012, 02:28 WIB

Jakarta, Kompas - Amerika Serikat merasa ada ancaman nyata terhadap fasilitas dan warganya sehingga memutuskan menutup layanan di semua kantor misi diplomatiknya di Indonesia selama sehari, Jumat (21/9) ini. Ada potensi demonstrasi signifikan yang mungkin akan digelar di depan fasilitas-fasilitas AS tersebut.

Demikian diungkapkan Kedutaan Besar AS di Jakarta dalam pernyataan yang dipasang di situs resminya, Kamis. Unjuk rasa terkait film anti-Islam itu diduga akan digelar seusai shalat Jumat. Film Innocence of Muslims itu telah memicu demo besar-besaran di berbagai belahan dunia. Demo paling keras terjadi di Benghazi, Libya, pekan lalu, hingga menewaskan empat diplomat AS, termasuk Duta Besar AS untuk Libya Christopher Stevens.

Fasilitas atau properti AS di Indonesia yang ditutup adalah kantor kedubes di Jakarta, konsulat jenderal di Surabaya, konsulat di Medan, agen konsuler di Bali, dan misi AS untuk ASEAN. Kantor Konsulat AS di Medan bahkan ditutup sejak Kamis.

”Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Kami sarankan, seperti biasanya, bahwa Anda harus menghindari kerumunan besar dan pertemuan-pertemuan lainnya yang mungkin berujung pada kekerasan. Kami akan terus memantau situasi dan memberikan informasi lebih lanjut jika diperlukan,” ungkap pernyataan Kedubes AS tersebut.

Pihak berwenang mengatakan, 11 polisi dan warga sipil terluka dalam demonstrasi hari Senin lalu di depan kantor Kedubes AS di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.

Laporan intelijen menyebutkan potensi unjuk rasa serupa bisa saja terjadi lagi di Indonesia, Jumat ini. Karena alasan keamanan itulah AS mengantisipasinya dengan menutup semua fasilitas diplomatiknya.

AS menyarankan warganya yang menetap dan sedang mengadakan perjalanan di Indonesia memperbarui informasi kondisi masing-masing di kantor-kantor perwakilan di Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bali.

Selain AS, Perancis juga akan menutup kantor kedubesnya di Jakarta, Jumat ini. Langkah Perancis itu menjadi bagian dari penutupan kedubesnya di 20 negara, menyusul pemuatan kartun tentang Nabi Muhammad di sebuah mingguan Perancis, yang dikhawatirkan akan kembali memicu aksi protes.

Hari Kamis, puluhan mahasiswa dan ulama Iran berkumpul di luar Kedubes Perancis di Teheran untuk memprotes publikasi karikatur Nabi. Para demonstran meneriakkan ”Kematian bagi Perancis” dan ”Enyah Bersama AS” dan membakar bendera kedua negara.

Perancis juga menutup sekolahnya di Tunisia sampai Senin depan. Keputusan itu mungkin akan diterapkan di 10 sekolah Perancis lainnya di seluruh negara itu. Paris telah meminta Pemerintah Tunisia meningkatkan keamanan di seluruh fasilitasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com