Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Terima Hitung Cepat dengan Bahagia

Kompas.com - 20/09/2012, 18:40 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta seluruh pendukung pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama menerima hasil hitung cepat atau quick count dalam putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2012 dengan kebahagiaan tanpa ada euforia berlebihan. Pasalnya, hitung cepat itu bukan hasil final.

"Saya ingin kemenangan diterima dengan kebahagian, tapi jangan euforia. Tetap keadaan tenang," kata Megawati di Kantor DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis ( 20/9/2012 ).

Megawati memantau hasil hitung cepat dari beberapa lembaga survei di Kantor DPP bersama para petinggi PDIP seperti Tjahjo Kumolo, Puan Maharani, Effendy Simbolon, Hendrawan Supratikno. Sebelumnya, Megawati dan suami Taufiq Kiemas, serta anggota keluarga lain menggunakan hak pilih di kediaman di Kebagusan, Jaksel.

Dalam kesempatan itu, Megawati mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh jajaran PDIP di Jakarta serta rakyat ibukota atas hasil itu. Mereka, kata dia, telah bergotongroyong memenangkan Jokowi-Basuki dengan segala keprihatinan.

"Terimakasih juga kepada seluruh sukarelawan, petugas keamanan yang betul-betul dampingi kita, dari Kepolisian, maupun Kodam. Mari kita saling jaga keamanan ibukota karena ini barometer dari keadaan di nasional," pungkas mantan Presiden itu.

Seperti diberitakan, hasil hitung cepat beberapa lembaga menunjukkan pasangan Jokowi-Basuki unggul dibanding pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara). Hasil hitung cepat Litbang Kompas, Jokowi-Basuki unggul dengan total suara 52,97 persen dari jumlah suara sah. Adapun pasangan Foke-Nara mengantongi 47,03 persen dari suara sah.

Sedangkan hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang disiarkan TV One, Jokowi-Basuki mendapat suara sebanyak 53,68 persen dan Foke-Nara sebanyak 46,32 persen.

Ikuti berita perkembangan pemilihan kepala daerah DKI Jakarta di liputan khusus "Jakarta 1"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Nasional
    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Nasional
    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Nasional
    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    Nasional
    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Nasional
    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Nasional
    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Nasional
    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Nasional
    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Nasional
    Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Nasional
    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Nasional
    Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Nasional
    Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

    Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

    Nasional
    SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

    SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com