Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Rp 170 Miliar

Kompas.com - 20/09/2012, 02:54 WIB

MAKASSAR, KOMPAS - Pemerintah pusat mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013 sebesar Rp 170,3 miliar untuk pengembangan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Dana itu akan digunakan untuk memperpanjang landasan dan meningkatkan kapasitas terminal penumpang.

Kepala Dinas Perhubungan Sulsel Andi Masykur Sultan, Rabu (19/9), di Makassar, mengemukakan, panjang landasan akan ditambah 500 meter menjadi 3.500 meter untuk mengakomodasi pesawat jenis Airbus dan Boeing 747 yang mulai banyak digunakan di sejumlah negara. Bandara Sultan Hasanuddin juga akan dilengkapi dengan fasilitas perawatan pesawat.

Menurut Masykur, pengembangan tersebut bagian dari upaya menyongsong ASEAN Open Skies 2015. Kondisi bandara yang sesuai dengan standar internasional menjadi salah satu syarat untuk menyambut liberalisasi jalur penerbangan di kawasan Asia Tenggara itu. Saat ini, Bandara Sultan Hasanuddin melayani dua rute internasional, yaitu tujuan Malaysia dan Singapura.

Selain itu, anggaran pengembangan akan dimanfaatkan untuk menambah kapasitas terminal penumpang. ”Kami menyiapkan dua alternatif untuk perluasan terminal. Bisa dengan membangun gedung baru atau menambah ruang tunggu di bandara,” ujar Masykur.

Saat ini, Bandara Sultan Hasanuddin memiliki enam ruang tunggu yang telah dilengkapi fasilitas garbarata. Namun, lima ruang tunggu khusus penumpang rute domestik sering kali penuh sesak ketika puncak penerbangan pada pagi dan sore hari.

8 juta penumpang

General Manager PT Angkasa Pura I, Rachman Syafrie, mengatakan, pertumbuhan penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin mencapai 11 persen per tahun. Ketika mulai beroperasi tahun 2008, jumlah penumpang sebanyak lima juta orang per tahun dengan 125 kali jadwal penerbangan setiap hari.

Pada 2011, jumlah penumpang bandara telah mencapai 8 juta per tahun dengan frekuensi penerbangan 225 kali setiap hari.

”Semula kami menargetkan jumlah penumpang 7 juta orang baru tercapai tahun 2015. Ternyata, pertumbuhan penumpang di wilayah Indonesia timur amat pesat,” ujar Rachman. (RIZ)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com