Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

19 Blok di Gunung Ciremai Terbakar

Kompas.com - 08/09/2012, 04:02 WIB

KUNINGAN, KOMPAS - Kebakaran hutan di Taman Nasional Gunung Ciremai di Kabupate Majalengka dan Kuningan, Jawa Barat, sejak Rabu lalu terus meluas. Hingga Jumat (7/9), tercatat 19 blok atau sekitar 120 hektar lahan di kawasan taman nasional itu terbakar.

Lebih dari 325 personel gabungan TNI, Polri, dan warga, yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Api (MPA), serta kelompok pencinta alam Aktivitas Anak Rimba (Akar) mencoba memadamkan api di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Mereka membuat pos pengendalian kebakaran di kantor Komando Rayon Militer (Koramil) Mandirancan, Kuningan, tidak jauh dari kaki Gunung Ciremai.

Menurut Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kuningan Ukas Suharfaputra, Jumat (7/9), pemadam mematikan api dengan menggunakan ikatan daun dan ranting kecil. Ikatan itu dipukulkan ke api atau ilalang yang terbakar.

”Menyemprotkan air sulit dilakukan karena selang tidak mencapai kawasan yang terbakar. Di Ciremai, jarak sumber mata air dengan lokasi kebakaran amat jauh,” katanya lagi.

Tim pemadam dipimpin Komandan Kodim 0615 Kuningan Letnan Kolonel Inf Sugeng Waskito Aji. Kebakaran di Ciremai terjadi hampir empat tahun sekali. ”Umumnya yang terbakar adalah kawasan yang kering dan dipadati ilalang,” ujar Sugeng.

Selain menghanguskan 19 blok di Ciremai, kebakaran hutan juga melebar ke kawasan Kebun Raya Kuningan (KRK). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan mencatat sekitar 29 hektar kawasan di KRK yang terbakar. Ada 10.046 batang pohon yang terbakar di kawasan tanaman koleksi. ”Di wilayah tanaman perintis belum bisa dipastikan jumlahnya,” imbuh Ukas.

Penyebab kebakaran di Ciremai juga belum bisa dipastikan. Diduga penyebabnya adalah kelalaian manusia. Dalam kawasan TNGC juga terdapat perkebunan milik rakyat. ”Warga keluar-masuk hutan Ciremai itu kemungkinannya besar. Bisa saja mereka lalai menyalakan api untuk membakar sampah atau menyalakan rokok,” kata Avo, pegiat Akar.

Kualitas udara Jambi

Secara terpisah, Kepala Bidang Pemantauan Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi Isme Kurnia mengakui kualitas udara di Kota Jambi kian menurun, sebagai akibat maraknya kebakaran lahan dan hutan. Penerbangan pun terganggu.

Indeks kualitas udara di Kota Jambi mendekati tidak sehat, yaitu mencapai 93 pada Jumat pukul 15.00. Indeks udara buruk ada pada angka 100. ”Indeks ini yang terparah dibanding hari-hari sebelumnya,” ujar Isme.

Di Padang, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat Ade Edward, Jumat, menuturkan, suhu rata-rata di Padang turun dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu terutama terjadi pada malam hari. Kondisi ini dipengaruhi adanya kabut asap di Riau dan Jambi. (ITA/REK/INK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com