Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Juga Akan Periksa Hakim Lilik

Kompas.com - 29/08/2012, 10:53 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi akan mengembangkan penyidikan kasus suap di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang ke arah dugaan keterlibatan majelis hakim selain Kartini Marpaung.

Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan, tidak tertutup kemungkinan KPK memeriksa semua majelis hakim yang menangani perkara korupsi pemeliharaan mobil dinas DPRD Gerobokan, Jawa Tengah, itu. Pemeriksaan juga termasuk hakim Lilik Nurnaeni yang dipindahkan ke Pengadilan Negeri Tondano sebelum peristiwa suap terjadi.

"Bisa jadi termasuk sampai ke Bu Lilik yang sudah dipindahin itu. Tidak tertutup kemungkinan akan diperiksa sepanjang ada keterangan-keterangan yang memerlukan klarifikasi dari dia karena dia dulu juga satu tim kan," kata Busyro di Jakarta, Selasa (28/8/2012).

Hakim Lilik menjadi ketua majelis hakim yang semula menangani perkara korupsi pemeliharan mobil dinas tersebut. Sebulan yang lalu, Lilik dipindahkan dari Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang (PN Tipikor Semarang) karena terkena sanksi disiplin. Posisinya kemudian digantikan oleh Hakim Pragsono. Pemindahan Lilik tersebut berdasarkan hasil investigasi Komisi Yudisial.

Lembaga pengawas eksternal kehakiman itu menemukan ada empat hakim yang membebaskan terdakwa korupsi di Semarang. Pembebasan itu diduga bernuansa suap. Adapun keempat hakim yang dimaksud KY adalah hakim karier Lilik, dan tiga hakim ad hoc, yakni Lazuardi Tobing, Kartini Marpaung, dan Asmadinata. Mereka dianggap melanggar kode etik dan perilaku hakim.

Busyro mengakui, kasus suap di PN Tipikor Semarang yang berawal dari operasi tangkap tangan itu sebagai hasil kerja sama KPK dengan KY. "Sinergi ini menjadi menarik dan itu menjadi pola kami. Sinergi dengan penegak hukum yang lain pun menjadi penting," ujarnya.

Kasus dugaan penyuapan ini berawal saat Kartini tertangkap di halaman Pengadilan Negeri Semarang pada 17 Agustus 2012. Dia ditangkap bersama hakim Pengadilan Tipikor Pontianak, Heru Kisbandono dan Sri Dartuti. Heru diduga sebagai perantara yang menghubungkan Kartini dengan Sri, pihak yang diduga menyuap Kartini. Sri adalah adik M Yaeni, anggota DPRD Grobokan yang menjadi terdakwa.

Kemarin, majelis hakim tipikor yang dipimpin Prasogno menjatuhkan vonis dua tahun lima bulan kepada Yaeni. Terkait Sri Dartutui, Yaeni membantah menyuruh adiknya itu menyuap Kartini. Kemarin, KPK memeriksa Hakim Asmadinata dan Pragsono sebagai saksi untuk Kartini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com