Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Briptu Ikbal Dikeroyok Geng Motor

Kompas.com - 26/08/2012, 00:10 WIB
Kontributor Bulukumba, Rini Putri

Penulis

BULUKUMBA, KOMPAS.com - Briptu Muhammad Ikbal, seorang anggota Patroli Motor (Patmor) Polres Bulukumba, Sulawesi Selatan dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat, RSUD Sulthan Daeng Radja, setelah dikeroyok oleh sekelompok anggota geng motor pada Sabtu (25/8/2012) malam.

Akibat dari pengeroyokan itu, Ikbal mengalami luka lebam di bagian wajah, kepala dan badannya, serta luka sobek di bagian punggung tangan kanannya setelah terkena sabetan senjata tajam.

Kejadian yang menimpa anggota polisi itu berawal ketika Ikbal sedang tengah duduk bersama orang tuanya di depan teras rumahnya di Dusun Bola Cippe, Desa Bainnre Lompo, Kecamatan Gantarang. Tiba-tiba sekelompok orang bermotor datang dan mengolok-ngolok keluarga korban dengan kalimat kotor.

Tidak terima hinaan itu, korban bermaksud menanyakan maksud olok-olokan tersebut dan mendekati pelaku yang tengah mabuk. Namun para pelaku menghantam kepala korban menggunakan batu dari arah belakang.

"Tidak ada permasalahan antara saya dan pelaku, tiba-tiba mereka datang dan mengolok kami dengan kalimat kotor. Saya menghampiri mereka, hanya ingin mempertanyakan kalimat yang dimaksud malah mereka langsung memukul," cerita Ikbal saat ditemui di rumah sakit.

Menurut Ikbal, kendati tidak mengenal nama pelaku yang berjumlahkan enam orang itu, dirinya mengenali wajah pelaku dan satu diantaranya adalah seorang pegawai dari dinas kebersihan Pemkab Bulukumba.

Kanit Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (KSPKT), Aiptu Mulyadi menjelaskan saat ini Kapolres Bulukumba memerintahkan anggota Unit Buser untuk menangkap pelaku yang telah diketahui tempat tinggal serta ciri-cirinya. Pasalnya, saat kejadian pelaku menggunakan badik serta sangkur untuk melukai korban.

Sampai saat ini motif dari penyerangan itu belum jelas. "Saat di TKP, banyak warga resah dengan kehadiran sekelompok anggota geng motor yang kerap kali membuat onar setelah mabuk," jelas Mulyadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com