Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Balik, Ini Skenario Lalu Lintas di Pantura

Kompas.com - 23/08/2012, 09:16 WIB

PURWAKARTA, KOMPAS.com — Untuk mengurai kemacetan di jalur pantai utara dan jalur selatan Jawa Barat pada saat arus balik, polisi akan lebih tegas memaksa sebagian pengguna kendaraan untuk melintas ke jalur alternatif. Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Bimo Anggoro Seno menjelaskan, pengalihan dilakukan dengan sistem buka-tutup.

Setiap dua jam jalur utama pantura akan dibuka. Namun, setiap satu jam pengguna jalan akan dialihkan ke jalur tengah Cirebon via Majalengka menuju Sadang sebelum tiba di Tol Cikampek. ”Kami akan lebih tegas mengimbau pemudik mengikuti skenario ini. Dengan adanya tambahan volume kendaraan, kepatuhan pemudik sangat kami harapkan,” kata Bimo, Rabu (22/8/2012).

Untuk jalur selatan, kendaraan dari Cilacap setiap dua jam diperbolehkan melintasi jalur utama Ciamis-Gentong-Nagreg-Bandung. Sementara setiap satu jam kendaraan akan diarahkan melalui jalan alternatif Cikoneng-Ciamis-Singaparna-Garut-Bandung.

Skenario lainnya jika kemacetan terjadi di ruas Tasikmalaya-Nagreg, kendaraan kecil akan dialihkan ke Wado-Sumedang atau ke Singaparna-Garut-Nagreg. Pengalihan arus dilakukan di perempatan Pamoyan. Sementara di ruas Garut-Nagreg polisi menyiapkan pemberlakuan satu arah di Leles-Kadungora dan pengalihan kendaraan kecil ke Cijapati-Cicalengka-Bandung.

Puncak arus balik di jalur itu diperkirakan terjadi Sabtu (25/8/2012) dan Minggu (26/8/2012). Kemarin sudah terjadi kepadatan lalu lintas. Hingga pukul 18.00, tercatat 24.793 kendaraan bergerak dari arah timur (Tasikmalaya) ke arah barat (Bandung). Sehari sebelumnya, total kendaraan tercatat 89.243 unit. Kendaraan didominasi sepeda motor dengan jumlah 56.425 unit.

Berdasarkan pantauan Kompas, kondisi jalan yang kian padat menyebabkan polisi beberapa kali memberlakukan sistem buka-tutup jalan di ruas Malangbong-Limbangan di Garut. Dengan demikian, jalan hanya bisa satu arah dari Tasikmalaya ke Nagreg. Satu arah diberlakukan selama sekitar 30 menit.

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Pudji Hartanto mengatakan, terkait dibolehkannya kembali truk beroperasi sejak dua hari setelah Lebaran, Selasa, polisi akan meminta truk berhenti saat kondisi jalan macet. ”Truk akan diberhentikan di tempat-tempat peristirahatan atau di areal yang cukup menampung mereka,” ujarnya.

Dibolehkannya truk kembali beroperasi, menurut dia, berpotensi kian menambah kemacetan. Karena itu, dia pun mengimbau pemilik truk agar tidak mengoperasikan truknya sampai arus balik Lebaran selesai.

Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit mengingatkan, koordinasi pengaturan lalu lintas oleh petugas di lapangan harus lebih rapi dan disiplin agar kemacetan parah seperti saat arus mudik tak terulang.

Sementara itu, dua hari setelah Lebaran, Rabu, arus balik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, mulai meningkat. Bahkan sempat terjadi kemacetan di jalan lintas timur Sumatera ruas Panjang-Bandar Lampung. Meskipun arus balik meningkat, situasi di pelabuhan penyeberangan Bakauheni masih terlihat lancar. Tidak ada antrean panjang, baik pejalan kaki maupun kendaraan, yang akan memasuki kapal roll on roll off (roro).

Arus kedatangan penumpang di Terminal Pulogadung dan Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, mulai menunjukkan peningkatan. Meski demikian, arus puncak kedatangan penumpang diperkirakan akan terjadi Jumat (24/8). Sementara kondisi di Stasiun Kereta Api Senen masih normal.(APA/CHE/ILO/ENG/EKI/REK/JON/ADH/PRA/HEI/HEN/DEN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com